Nilai karakter nasionalis sendiri
diartikan sebagai cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sedangkan subnilai nasionalis
antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa,
rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,
taat hukum, disiplin, menghormati keberagaman budaya, suku dan agama
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Nilai karakter nasionalisme
sendiri di dasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam menanamkan
nasionalime adalah : (i) nilai-nilai
universal; (ii) holistic; (iii) terintegrasi; (iv) partisipatif; (v) kearifan
lokal; (vi) kecakapan abad 21; (vii) adil dan inklusif; (viii)selaras dengan
perkembangan peserta didik; dan (ix) terukur. Bentuk kegiatan dari PPK ini bisa
dilakukan: (i) kegiatan intra-kurikuler, kegiatan yang dilakukan oleh sekolah
secara teratur dan terjadwal; (ii) ko-kurikuler, kegitan penunjang dari
intra-kurikuler; (iii) ekstra-kurikuler, kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pembelajaran biasa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Secara umum, implementasi
nasionalisme di sekolah di Indonesia dilakukan melalui berbagai upaya seperti
kegiatan penumbuhan nilai karakter nasionalisme seperti Upacara Bendera,
kegiatan ekstra kokurikuler Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA), perayaan Hari
Kartini dengan menggunakan pakaian tradisional dan lain sebagainya. Belum lagi
berbagai terobosan yang dilakukan oleh pihak sekolah sendiri, misalkan dengan
membangun toleransi antar umat beragama misalkan dengan merayakan Idul Adha bersama
di sekolah. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler tari dan
ektrakulikuler pramuka, berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan
bahwasanya waktu pelaksanaan ektrakulikuler tari yaitu dilaksanakan pada hari
rabu dan waktu pelaksanaan ektrakulikuler pramuka dilaksankaan pada hari jumat.
Sekolah juga melaksanakan
kegiatan menghias kelas dengan tema nasionalisme yang bertujuan untuk
menanamakan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa serta mengasah kreativitas
siswa.Berdasarkan hasil penelitian setiap kelas telah di hiasi dengan tema
nasionalisme.Setiap kelas dihias oleh siswa dengan tema nasionalisme sesuai
dengan kreatifitas siswa kelas tersebut. Hampir setiap kelas dipasangi
atribut-atribur nasional seperti: pemasangan bendera di setiap kelas,
pemasangan symbol Lambang Negara, Garuda, gambar Presiden dan Wakil Presiden,
pemasangan peta atlas, pemasangan gambar-gambar pahlawan. Hal di atas sesuai dengan pemaparan
Kemendiknas (2010: 8) yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di
satuan pendidikan terdiri atas berbagai kegiatan.
Selama itu, berbagai kegiatan
rutin yang bertujuan menanamkan nasionalisme dilakukan dengan guru selalu
berusaha mendampingi siswa. Seperti pada saat kegiatan kerja bakti dan senam
pagi, guru turut serta mendampingi siswa dengan mengikuti kegiatan tersebut.
Pada saat upacara bendera juga guru mengajarkan untuk bersikap disiplin dan
tertib. Semua siswa harus mengikuti kegiatan pembiasaan rutin di sekolah.
Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut maka akan diberi
teguran atau sanksi dari guru
Pembiasaan dalam kegiatan spontan
dilakukan dengan cara spontanitas, misalnya saling menyapa antar teman maupun
antar guru, membuang sampah di tempatnya, memungut sampah yang berserakan,
mengucapkan terima kasih.Siswa diajarkan untuk saling menghormati dan
menyayangi antar sesama.Sikap ini terlihat pada saat masuk ke sekolah, siswa
mengucapkan salam dan mencium tangan saat bertemu dengan bapak/ibu guru. Selain
itu, siswa diajarkan untuk mengntre. Karena mengantre merupakan implementasi
dari sikap tertib, disiplin, dan toleran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar