Titik berat dalam metode problem solving adalah
terpecahkannya suatu masalah secara rasional. Sejalan dengan pendapat tersebut
Gulo (2006:111) mengatakan bahwa metode problem solving adalah metode yang
mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberi penekanan pada terselesaikannya
suatu masalah secara menalar. Dengan demikian problem solving sesuai dengan
tiga tujuan belajar. Menurut Sudjana (2006) menyatakan bahwa belajar dapat
dilihat dari tiga sudut pandang: (1) belajar sebagai proses; (2) belajar sebagai
hasil; (3) belajar sebagai fungsi. Ketiga sudut pandang ini penting bagi guru.
Belajar sebagai hasil dijadikan dasar dalam menyusun deskripsi hasil belajar.
Hamalik (2008) menyatakan prestasi adalah hal-hal yang telah dicapai oleh
seseorang.
Ditilik konsep dasarnya, model Problem Solving (PS)
tersebutmerupakan strategi pembelajaran yang mengacu kepada pendekatan
heuristik, dengan konsep bahwa mengajar adalah upaya guru untuk menciptakan
sistem lingkungan yang dapat mengoptimalkan kegaiatan belajar bagi peserta
didik (Gulo 2002). Tugas guru lebih sebagai fasilitator dan motivator belajar bagi
peserta didiknya.
Guilford (dalam Baer 1997) menyatakan bahwa
kemampuan berpikir divergen seseorang antara lain dapat diketahui dari kemampuannya
memecahkan suatu masalah dengan berbagai cara, mampu memberikan berbagai
alternatif pemecahan atas sebuah masalah dan kemampuan mengemukakan berbagai
gagasan baru, dengan cara-cara baru yang tidak lazim dilakukan oleh orang lain
dan berpikir konvergen adalah kemampuan memberikan sebuah alternatif jawaban
secara tepat.
Oleh karena itu, berpikir divergen
potensial sebagai “pemandu” dalam pengembangan kreativitas peserta didik. Baer
(1997) menyatakan bahwa komponen-komponen berpikir divergen sama persis dengan karakteristik
kreativitas. Fluency merujuk pada kelancaran seseorang dalam mengemukakan gagasan
yang berbeda dari pendapat orang lain. Flexibility berkenaan dengan kemampuan seseorang
dalam mengemukakan berbagai variasi gagasan baru. Originality menunjukkan bagaimana
kemurnian gagasan-gagasan yang dikemukakan seseorang. Elaboration merujuk pada
kemampuan seseorang dalam menjelaskan secara detail atas gagasan yang
dikemukakan (lihat Munandar dalam Hawadi, dkk. 2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar