Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang disusun
oleh Davis (1989) untuk menjelaskan penerimaan teknologi yang akan
digunakan oleh pengguna teknologi. Dalam memformulasikan TAM,
Davis menggunakan TRA (Theory of Reasoned Action) sebagai grand
theory-nya namun tidak mengakomodasi semua komponen dari teori TRA.
Davis hanya memanfaatkan komponen “Belief” dan “Attitude” saja,
sedangkan Normative Belief dan Subjective Norms tidak digunakannya.
Menurut Davis, perilaku menggunakan Teknologi Informasi diawali oleh
adanya persepsi mengenai manfaat (usefulness) dan persepsi mengenai
kemudahan menggunakan teknologi informasi (ease of use). Kedua
komponen ini bila dikaitkan dengan TRA adalah bagian dari Belief.
19
Menurut Gefen (2003) sampai saat ini TAM merupakan model
yang paling banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi
informasi. Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari
perilaku pemakai teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan
teknologi informasi itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci
menjelaskan penerimaan-penerimaan teknologi informasi dengan dimensidimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya
teknologi informasi oleh pemakai.
Technology Acceptance Model (TAM)
mendefinisikan dua persepsi dari pemakai teknologi yang memiliki suatu
dampak pada penerimaan mereka.
Kronologi perkembangan penelitian Technology Acceptance Model
(TAM) dalam Younghwa et al., (2003) dijelaskan sebagai berikut:
a. Periode pengenalan model (tahun 1986-1995)
Setelah pengenalan sistem informasi (SI) ke dalam organisasi, pada
periode ini user acceptance technology (UAT) mendapatkan perhatian
yang lebih. TAM berevolusi dari Theory of Reasoned Action (TRA)
dan menyebabkan para peneliti melakukan penelitian yang berfokus
dalam dua hal, yaitu bagaimana menerapkan TAM pada teknologi atau
bidang ilmu lain dan membandingkan TAM dengan pendahulunya
(TRA) untuk mengetahui apa yang membedakan TAM dengan TRA
serta apa kelebihannya.
20
b. Periode validasi model (tahun 1992-1996)
Penelitian pada periode ini menginvestigasi apakah instrumeninstrumen TAM cukup powerful untuk dapat bertahan.
c. Periode pengembangan model (tahun 1994-2003)
Setelah proses validasi dianggap memuaskan, dilakukan
pengembangan dengan mengikutsertakan variabel-variabel luar yang
mengandung unsur individu, organisasi dan karakteristik kerja.
d. Periode elaborasi model (tahun 2000-2003)
Proses elaborasi pada periode ini terbagi menjadi dua. Pertama
bertujuan untuk membangun generasi selanjutnya dari TAM. Kedua,
bertujuan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan TAM.
Dengan demikian dapat dipahami reaksi dan persepsi pemakai TI
akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan teknologi
informasi, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah
persepsi pemakai atas manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi
informasi sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks
penggunaan teknologi informasi. Model TAM yang sudah banyak
digunakan dalam penelitian tersebut akan peneliti pakai dalam penelitian
ini dengan mengambil dua konstruk persepsi, yaitu persepsi manfaat
(usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar