Kamis, 30 Januari 2020

Kepemimpinan melayani mempengaruhi perilaku berbagi pengetahuan yang dimediasi oleh komitmen afektif (skripsi dan tesis)

Kinerja karyawan yang meningkat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah duanya adalah gaya kepemimpinan dan komtmen organisasional. Menurut Murty dan Hudiwinarsih (2012), dalam upaya peningkatan kinerja diperlukan pula sosok pemimpin ideal yang mampu menuntun dan mengarahkan seluruh aspek organisasi kepada tujuan yang telah direncanakan. Sosok  pemimpin yang tepat digunakan untuk meneliti pengaruh kepemimpinan dan peningkatan kinerja karyawan menurut Anderson (2008) adalah kepemimpinan yang melayani. Anna (2009) menyatakan bahwa peran pemimpin sangat penting dalam menciptakan dan membiasakan perilaku berbagi pengetahuan dalam organisasi yang dipimpinnya. Salah satu cara membentuk kebiasaan berbagi pengetahuan adalah membangun rasa saling percaya (trust) karyawan terhadap sesama rekan kerja, atasan, dan organisasinya. Rasa saling percaya menjadi salah satu kunci utama karena itu merupakan bukti bahwa karyawan saling mengenal dengan baik sehingga mengetahui kapasitas rekan kerjanya. Ini dapat membuat proses sharing berjalan dengan lebih mudah. Peran pemimpin adalah untuk menjadi fasilitator yang dapat menghubungkan satu karyawan dengan karyawan lain. Menurut Pangil dan Nasurdin (2009) proses sharing dapat lebih mudah terjadi apabila karyawan memiliki komitmen afektif dalam dirinya. Afektif terbukti dapat menurunkan niat untuk keluar dari organisasi dan mengurangi absensi. Maka karyawan yang menyadari pentingnya komitmen afektif akan bertahan di organisasi, karena apabila ia meninggalkan organisasi maka hal itu dapat menghambat kinerja perusahaan. Menurut Meyer et. al dalam Sopiah (2008) semakin tinggi komitmen, maka karyawan akan menikmati pekerjaan dan  berusaha memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Apabila perasaan tersebut sudah muncul, maka umpan balik yang akan diberikan oleh karyawan adalah bekerja secara maksimal sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan lebih efektif. Jadi, servant leader mampu mempengaruhi loyalitas dan totalitas bawahannya sehingga akan berpengaruh pada meningkatnya kinerja dan efektifitas organisasi.

Tidak ada komentar: