Kinerja karyawan yang meningkat dipengaruhi oleh
beberapa hal, salah duanya adalah gaya kepemimpinan dan
komtmen organisasional. Menurut Murty dan Hudiwinarsih
(2012), dalam upaya peningkatan kinerja diperlukan pula sosok
pemimpin ideal yang mampu menuntun dan mengarahkan seluruh
aspek organisasi kepada tujuan yang telah direncanakan. Sosok pemimpin yang tepat digunakan untuk meneliti pengaruh
kepemimpinan dan peningkatan kinerja karyawan menurut
Anderson (2008) adalah kepemimpinan yang melayani. Anna
(2009) menyatakan bahwa peran pemimpin sangat penting dalam
menciptakan dan membiasakan perilaku berbagi pengetahuan
dalam organisasi yang dipimpinnya. Salah satu cara membentuk
kebiasaan berbagi pengetahuan adalah membangun rasa saling
percaya (trust) karyawan terhadap sesama rekan kerja, atasan, dan
organisasinya. Rasa saling percaya menjadi salah satu kunci
utama karena itu merupakan bukti bahwa karyawan saling
mengenal dengan baik sehingga mengetahui kapasitas rekan
kerjanya. Ini dapat membuat proses sharing berjalan dengan lebih
mudah. Peran pemimpin adalah untuk menjadi fasilitator yang
dapat menghubungkan satu karyawan dengan karyawan lain.
Menurut Pangil dan Nasurdin (2009) proses sharing dapat lebih
mudah terjadi apabila karyawan memiliki komitmen afektif dalam
dirinya. Afektif terbukti dapat menurunkan niat untuk keluar dari
organisasi dan mengurangi absensi. Maka karyawan yang
menyadari pentingnya komitmen afektif akan bertahan di
organisasi, karena apabila ia meninggalkan organisasi maka hal
itu dapat menghambat kinerja perusahaan.
Menurut Meyer et. al dalam Sopiah (2008) semakin tinggi
komitmen, maka karyawan akan menikmati pekerjaan dan berusaha memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Apabila
perasaan tersebut sudah muncul, maka umpan balik yang akan
diberikan oleh karyawan adalah bekerja secara maksimal
sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan lebih efektif.
Jadi, servant leader mampu mempengaruhi loyalitas dan totalitas
bawahannya sehingga akan berpengaruh pada meningkatnya
kinerja dan efektifitas organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar