Kamis, 30 Januari 2020

Pengaruh Komitmen Afektif terhadap Perilaku Berbagi Pengetahuan (skripsi dan tesis)

Pada dasarnya, seorang karyawan yang memiliki komitmen tinggi dalam organisasi akan membuatnya bekerja secara maksimal sehingga produktivitas perusahaan pun akan meningkat. Mayer et al. (1989) dalam Sopiah (2008) mengungkapkan bahwa hubungan komitmen organisasional (affective dan continuance) dengan kinerja adalah positif dan kuat. Semakin karyawan menjadikan dirinya menjadi dan menyatu dalam organisasi maka semakin dia menikmati pekerjaannya dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Menurut Pangil dan Nasurdin (2009) karyawan yang memiliki komitmen afektif memiliki kecenderungan tinggi untuk meningkatkan kualitas dirinya yang dapat berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan. Beberapa contoh perilaku afektif adalah menurunnya niat untuk meninggalkan organisasi, mengurangi absensi, dan lebih mampu menerima perubahan. Komitmen organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung tentunya berdampak pada kinerja karyawan. Penelitian dari Mayer ini juga didukung oleh Yousef (2000) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi memediasi hubungan antara perilaku kepemimpinan dengan kinerja, di mana anggota organisasi lebih puas dengan pekerjaannya dan kinerja mereka meningkat. 
Luthans (2006) berpendapat bahwa terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi dengan target perusahaan, seperti kinerja yang tinggi, tingkat pergantian karyawan yang rendah, dan tingkat ketidakhadiran yang rendah. Aristantia (2016) menyatakan bahwa komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Sepatu Mas Idaman Bogor. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sukmawati, dkk (2011) pada 200 karyawan perusahaan manufaktur di Makassar yang memperoleh hasil bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja. Semakin karyawan merasa terikat di perusahaan maka ia akan semakin nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Rasa nyaman tersebut dapat memicu semangat dan gairah karyawan dalam bekerja. Penelitian oleh Wulandari dan Tjahjono (2011) juga menemukan hasil bahwa komitmen organisasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Pangil dan Nasurdin (2009) memperoleh hasil bahwa komitmen afektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku berbagi pengetahuan pada 114 karyawan bagian Penelitian dan Pengembangan di Malaysia

Tidak ada komentar: