Sabtu, 10 April 2021

Pengertian Work Family Conflict (skripsi dan tesis)


Work-family conflict adalah suatu kondisi yang menimbulkan konflik antar
peran dimana terdapat tuntutan peran dari pekerjaan dan keluarga yang saling
bertentangan satu sama lain dalam berbagai hal. Sebagai bentuk dari konflik antar
peran, work-family conflict muncul ketika pekerjaan mengganggu tuntutan atau
kebutuhan dalam keluarga (work-to-family conflict) atau keluarga mengganggu
tuntutan dan tanggung jawab dalam pekerjaan (family-to-work conflict)
(Greenhaus & Beutell, 1985).
Frone, Russell & Cooper (1992) mendefinisikan konflik pekerjaankeluarga sebagai konflik peran yang terjadi pada karyawan, dimana di satu sisi ia
harus melakukan pekerjaan di kantor dan di sisi lain harus memperhatikan
keluarga secara utuh, sehingga sulit membedakan antara pekerjaan mengganggu
keluarga dan keluarga mengganggu pekerjaan. Pekerjaan mengganggu keluarga,
artinya sebagian besar waktu dan perhatian dicurahkan untuk melakukan
pekerjaan sehingga kurang mempunyai waktu untuk keluarga. Sebaliknya
keluarga mengganggu pekerjaan berarti sebagian besar waktu dan perhatiannya
digunakanuntuk menyelesaikan urusan keluarga sehingga mengganggu pekerjaan.
Konflik pekerjaan-keluarga ini terjadi ketika kehidupan rumah seseorang
berbenturan dengan tanggungjawabnya di tempat kerja, seperti masuk kerja tepat
waktu, menyelesaikan tugas harian, atau kerja lembur. Demikian juga tuntutan
kehidupanrumah yang menghalangi seseorang untuk meluangkan waktu untuk
pekerjaannya atau kegiatan yang berkenaan dengan kariernya.
Meyer & Rowan (1977) menyatakan work family conflict terjadi ketika
seseorang harus memenuhi dua tuntutan peran yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan. Sedangkan Menurut Sudibyo (1993), work family conflict terjadi
ketika dua atau lebih peran memiliki harapan yang berbeda dan tidak harmonis
satu dan yang lainnya. Konflik ini juga dapat timbul karena adanya harapan yang
tidak pasti.
Zanden (1993) mengartikan work-family conflict sebagai suatu situasi
yang tidak menyenangnkan yang dapat bersumber dari individu, peran
pasangannya, lingkungan sosial sehingga cenderung dihindari atau berusaha dicari
jalan keluarnya. Sedangkan menurut Bardwick (1971) mengatakan bahwa konflik
peran ganda yang dihadapi wanita timbul bila ada keinginan untuk melibatkan diri
baik peran pekerjaan maupun peran keluarga.
Work-family conflict dapat disimpulkan menjadi konflik dua peranpada
individu menyebabkan ketidakseimbangan sehingga kebutuhan dan tuntutan dari
masing-masing peran tidak terpenuhi.

Tidak ada komentar: