Sabtu, 10 April 2021

Pengaruh antara Konflik Pekerjaan-Keluaraga terhadap Kepuasan kerja (skripsi dan tesis)


Keinginan pindah tempat kerja yaitu keinginan seseorang untuk
meninggalkan pekerjaannya. Karyawan yang mengalami konflik
pekerjaan-keluarga akan menyebabkan rendahnya kepuasan kerja
karyawan sehingga dapat mengambil keputusan untuk berhenti
bekerja. Sebagai contoh yaitu karyawan yang mengalami tekanan,
depresi, mudah marah atau lelah (strain-based conflict) dalam
menyeimbangkan kedua peran tersebut sehingga secara tidak langsung
tidak puas dengan pekerjaannya dan dapat menimbulkan keinginan
untuk berhenti bekerja. Jadi, semakin tinggi work-family conflict maka
semakin semakin tinggi keinginan seseorang untuk berhenti dari
pekerjaannya.
Giovanny Anggasta Buhali & Meily Margaretha, (2013)
dengan penelitiannya yang berjudul pengaruh work-family conclict
terhadap Komitmen Organisasi : kepuasan kerja sebagai variabel
mediasi. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa tidak terdapat
pengaruh antara work-family conflict terhadap kepuasan kerja.
Menurut Soeharto, (2010) dalam Evy Siska Yuliana dan Reny
Yuniasanti, (2013) mengenai konflik pekerjaan keluarga dengan
kepuasan kerja: metaanalisis, didapati bahwa ada hubungan negatif
konflik pekerjaan keluarga dan konflik keluarga pekerjaan/WFC
dengan kepuasan kerja. Penelitian lain juga memperoleh hasil serupa
dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Kossek
dan Ozeki, (1998) dalam Lidya Agustina, (2008) bahwa semua
dimensi work family conflict mengurangi beberapa bentuk kepuasan
hidup termasuk kepuasan kerja.

Tidak ada komentar: