Sabtu, 10 April 2021

Pengertian Kinerja Karyawan (skripsi dan tesis)


Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan cara kerja karyawan
dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. Suatu perusahaan yang
memiliki karyawan yang kinerjanya baik maka besar kemungkinan kinerja
perusahaan tersebut akan baik, sehingga terdapat hubungan yang sangat
erat antara kinerja individu (karyawan) dengan kinerja perusahaan. Ukuran
kesuksesan yang dicapai oleh karyawan tidak bisa di generalisasikan
dengan karyawan yang lain karena harus disesuaikan dengan ukuran yang
berlaku dan jenis pekerjaan yang dilakukannya (Steel Johnson, et al ,
(2000) dalam Jane Yolanda Roboth, (2015).
Menurut Bernadin dan Rusell, (1998) dalam Jane Yolanda Roboth,
(2015) kinerja kerja adalah catatan mengenai akibat-akibat yang dihasilkan
pada sebuah fungsi kerja atau kegiatan tertentu dalam suatu jangka waktu
tetentu. Kinerja kerja seorang individu merupakan gabungan dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat diukur dari akibat yang di
hasilkan oleh karena itu kinerja kerja bukan menyangkut karakteristik
pribadi yang ditujukan oleh seseorang melainkan hasil kerja yang telah
dan akan dilakukan oleh seseorang.
Selanjutnya menurut Simanjuntak, (2005) dalam Zaldi Aknmal, A.
Rahman Lubis dan Mukhlis Yunus, (2012) kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam hal ini mencakup
kinerja individu, kinerja kelompok, kinerja perusahaan yang dipengaruhi
faktor intern dan ekstern. Menurut Furtwengler, (2002) dalam dalam Zaldi
Aknmal, A. Rahman Lubis dan Mukhlis Yunus, (2012) kinerja dilihat dari
hal kecepatan, kualitas, layanan dan nilai maksudnya kecepatan dalam
proses kerja yang memiliki kualitas yang terandalkan dan layanan yang
baik dan memiliki nilai merupakan hal yang dilihat dari tercapainya
kinerja atau tidak.
Mahsun, (2006) dalam Zaldi Aknmal, A. Rahman Lubis dan
Mukhlis Yunus, (2012) mengatakan bahwa kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program,
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi
yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Sedarmayanti, (2007) dalam Zaldi Aknmal, A. Rahman Lubis dan
Mukhlis Yunus, (2012) menyatakan bahwa kinerja merupakan sistem yang
digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan.
Berdasarkan Babin dan Boles, (1998) seperti yang dikutip dalam
Elerina Maria D. T. (2008) dalam Anisah Amelia, (2010), mengartikan
kinerja sebagai suatu tingkatan produktivitas karyawan secara individu
yang dibandingkan dengan sesame karyawan atas beberapa pekerjaan yang
berhubungan dengan perilaku (cara bekerja) dan hasil yang diterima.
Kinerja dapat dikatakan sebagai tingkat prestasi seseorang atau karyawan
dalam suatu perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas karyawan
tersebut. Tingkat prestasi seseorang tersebut dapat dilihat dari tingkat
kesuksesan yang dapat dicapai dalam melakukan pekerjaannya, dimana
ukuran kesuksesan yang dicapai oleh seseorang tidak dapat disamakan
dengan orang lain. Kesuksesan yang dicapai seseorang adalah berdasarkan
ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Kinerja
berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai oleh seseorang atau
sebagai suatu hasil dari perilaku kerja seseorang. Semakin tinggi tingkatan
tujuan (hasil yang diharapkan) yang akan dicapai maka semakin giat
kinerja karyawan tersebut. Kinerja yang tinggi dapat dilihat dari adanya
peningkatan efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari hasil
penyelesaian tugas yang telah dilakukan individu dalam organisasi. Hal ini
akan terjadi apabila individu tidak merasa terbebani oleh berbagai macam
faktor salah satunya work family conflict yang dapat menurunkan
semangat kerjanya. Seseorang yang melakukan perannya dalam keluarga
dan pekerjaan secara bersamaan, maka akan memiliki kinerja yang
terbatas dalam melakukan perannya di dalam keluarga apabila seseorang
tersebut harus memenuhi perannya dalam pekerjaan, maupun sebaliknya.
Williams dan Anderson, (1991) Anisah Amelia, (2010) menyatakan
kinerja adalah in-role performance. In-role performance adalah ukuran
kinerja yang terkait langsung dengan pekerjaan seseorang. Salah satu
contoh Inrole performance yaitu seberapa baik karyawan melakukan
pekerjaan sesuai deskripsi kerja dan hasil yang dicapai.
Bernadin, (1993) dalam Sry Rosita, (2012), menjelaskan bahwa
kinerja sesorang dapat diukur berdasarkan 6 kriteria yang dihasilkan dari
pekerjaan yang bersangkutan. Keenam kriteria tersebut, antara lain :
1) Kualitas, yaitu tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan
mendekati sempurna, dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal
dari penampilan aktivitas ataupun memenuhi tujuan yang
diharapkan dari suatu aktivitas.
2) Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit,
jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3) Ketepatan waktu, yaitu tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada
waktu awal yang diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan
hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
aktivitas lain.
4) Efektifitas, yaitu tingkat penggunaan sumber daya manusia,
organisasi dimaksimalkan dengan maksud menaikkan keuntungan
atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya.
5) Kemandirian: yaitu tingkat di mana seseorang pegawai dapat
melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan bimbingan dari
pengawas atau meminta turut campurnya pengawas untuk
menghindari hasil yang merugikan.
6) Komitmen: yaitu tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen
kerja dengan organisasi dan tanggung jawab pegawai terhadap
organisasi

Tidak ada komentar: