Senin, 15 Februari 2021

Pengertian Self Identity (skripsi dan tesis)


Carl Jung pernah mengatakan bahwa “pertemuan antara dua
kepribadian adala seperti pertemuan antara dua bahan kimia, jika ada
reaksi keduanya akan berubah”. Haruskah kita menganggap diri (self)
sebagai bahan kimia yang ompleks atau sebagai roh? (Friedman dan
Schustack, 2006).
Konsep self adalah kumpulan keyakinan dan persepsi diri mengenai
diri sendiri yang terorganisasi. Dengan kata lain, konsep self tersebut
bekerja sebagai skema dasar. Self memberikan sebuah kerangka berpikir
yang menentukan bagaimana kita mengolah informasi tentang diri,
kemampuan, dan banyak hal lainnya (Baron & Byrne, 2004).
Menurut Carl Rogers, konsep self juga menggambarkan pandangan
diri dalam kaitannya dengan berbagai perannya dalam kehidupan dan
dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal. Jadi, konsep self itu
mungkin kumpulan dari perangkat-perangkat persepsi yang
menggambarkan berbagi macam peran (Alwisol, 2009) Menurut Erikson (teori psikososial), identitas merupakan selama
masa-masa sulit yang dialami remaja, ternyata ia berusaha merumuskan
dan mengembangkan nilai kesetiaan (komitmen), yaitu kemampuan
mempertahankan loyalitas yang diikrarkan dengan bebas meskipun
terdapat kontradiksi-kontradiksi yang tidak diinginkan antara sistemsistem nilai (Hidayah & Huriyati, 2016).
Identitas diri adalah perasaan subjektif tentang diri yang konsisten
dan berkembang dari waktu ke waktu yang melalui proses eksplorasi dan
komitmen (Husni & Eko, 2013).
Menurut Erikson Self identity atau identitas diri didefinisikan
sebagai konsepsi koheran diri, terdiri dari tujuan, nilai dan keyakinan
yang dipercayai sepenuhnya oleh orang yang tersebut dan menjadi focus
selama masa remaja, (Papalia, Olds, Feldman, 2009).
Adams & Gullota dalam (Desmita. 2006), menggambarkan tentang
identitas sebagai berikut:
“Identity is a complex psychological phenomenon. It mght be
thought of as the person in personality. It includes our own
interpretation of early childhood identification with important
individual in our lives. It includes a sense of direction, commitment,
and trust in a personal ideal. A sense of identity integrates ex-role
identification, individual ideology, accepted group norms and standart,
and much move”
Dalam hal ini menurut Grotevant & Cooper (dalam Desmita, 2006)
identitas merupakan fenomena psikologis yang kompleks dan identifikasi
sejak dini berkaitan dengan komitmen, dan kepercayaan terhadap diri. 

Tidak ada komentar: