Rabu, 24 Februari 2021

Gaya Kepemimpinan Laissez Faire, Bebas Kendali atau Liberal (skripsi dan tesis)


Gaya kepemimpinan Laissez Faire, bebas atau liberal adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan Laissez Faire, bebas atau liberal dimana pemimpin mendelegasikan sebuah wewenang kepada bawahannya. Para manager yang memberikan kebebasan, menyampaikan sasaran-sasaran pada karyawan atau bawahan akan tetapi mengizinkan para karyawan memilih  cara untuk menyelesaikan sasaran-sasaran tersebut (Madura, 2001). Lewis B.Sappington dan C.G.Brown (dalam Sutarto, 1991) gaya kepemimpinan Laissez Faire, bebas kendali atau liberal ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut: Gambar 1.3 Gaya Kepemimpinan Laissez Faire/Bebas = pemimpin = bawahan = arah hubungan Ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire antara lain: 1. Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan 2. Keputusan dan kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan. 3. Pemimpin hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya 4. Hampir tiada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan yang dilakukan para bawahan 5. Prakarsa datang dari bawahan 6. Hampir tidak ada pengarahan dari pemimpin 7. Peranan pemimpin sangat sedikit dalam kegiatan kelompok 8. Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok 9. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang per orang 38 Siagian (2002) megemukakan ciri-ciri yang menonjol dari tipe laissez faire sebagai berikut: 1. Gaya santai 2. Tidak senang mengambil resiko 3. Gemar melimpahkan wewenang kepada bawahan 4. Enggan mengenakan sanksi 5. Memperlakukan bawahan sebagai rekan 6. Keserasian dalam interaksi organisasional dipandang sebagai etos yang perlu dipertahankan.

Tidak ada komentar: