Menurut Masitoh,dkk (2010:2.12) perkembangan emosi berhubugan
dengan seluruh aspek perkembangan anak. Pada tahap ini emosi anak usia
prasekolah lebih rinci atau terdiferensiasi. Anak cendrung mengekspresikan
emosinya dengan bebas dan terbuka.Sikap marah sering mereka perhatikan
dan sering berebut perhatian guru.Pada masa ini anak menjadi lebih mengerti
dan mampu berinisiatif, tetapi mungkin terlalu kuat sehingga timbul
keinginan menarik rencananya.Hal ini menyebabkan anak merasa bersalah.
Pada masa ini anak mampu melakukan partisipasi dan mengambil
inisiatif dalam kegiatan fisik, tetapi ada beberapa kegiatan yang dilarang oleh
guru dan orang tua. Anak sering memiliki keraguan untuk memilih antara
apa yang ingin dikerjakan dengan apa yang harus dikerjakan. Pada usia ini anak sudah memiliki inisiaif tetapi sering pula mereka tidak bisa
memutuskan apa yang akan di kerjakannya.
Menurut Fridani & Wulan dkk (2008:5.3) perkembangan anak usia
dini merupakan proses yang sangat kompleks. Perkembangan emosi
berkaitan dengan tempramen, perasaan, reaksi, konsep diri, dan harga
diri.Emosi dan perasaan memainkan peran dalam segala pengalaman hidup,
dalam bekerja, bermain, belajar, dan interaksi antara manusia.Emosi bersifat
universal dan evolusioner dalam membantu manusia untuk bertahan hidup,
menyesuaikan diri dan belajar.Setiap individu dari berbagai budaya
menunjukkan ekspresi emosi seperti bahagia atau senang, marah, berduka,
tertawa karena lucu, dan lain-lain. Emosi anak usia dini adalah bukti dalam
menunjukkan ekspresi, bahasa tubuh, postur tubuh, bahasa tubuh yang lain,
suara atau vocal, bahasa, gaya komunikasi, dan prilaku yang ditimbulkan
karena bermain dengan alat-alat mainan dan alat-alat pembelajaran.
Perkembangan emosi adalah proses yang berjalan secara perlahan dari bayi
mula dapat mengontrol dirinya ketikamenemukan self comforting behavior
atau merasa nyaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar