Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan atau sains yang semula dari bahasa Inggris Science. Kata
Science sendiri berasal dari bahasa Latin Scientia yang berarti saya tahu. IPA
mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, perut
bumi, dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indra maupun yang tidak
dapat diamati indra (Trianto, 2010: 136). Nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA
antara lain sebagai berikut:
1) Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut
langkah-langkah metode ilimiah.
2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.
3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik
dalam kaitannya dengan sains maupun dalam kehidupan sehari-hari.
IPA sebagai mata pelajaran di SD/MI merupakan materi yang wajib
diajarkan. IPA diberikan pada siswa SD/MI sebagai landasan bagi
pemahaman mata pelajaran tersebut di tingkat yang lebih tinggi. Metode
penyampaian yang kurang apriori terhadap mata pelajaran ini, apalagi IPA
dikenal sebagai mata pelajaran eksak yang penuh dengan rumus dan hafalan
teori yang menjadikan IPA sebagai salah satu pelajaran yang tidak menarik.
Berikut adalah prinsip yang baik dan perlu dilakukan dalam pembelajaran
IPA:
1. Learning to know merupakan prinsip bahwa belajar adalah untuk
mengetahui atau memahami. Dengan prinsip ini pembelajaran harus
dikondisikan agar murid aktif dan menciptakan suasana untuk selalu
ingin mengetahui dan memahami sesuatu yang baru. Dengan demikian
pembelajaran hendaknya menciptakan sikap penasaran pada murid,
sehingga murid selalu ingin belajar lebih jauh.
2. Learning to do adalah prinsip belajar untuk mengerjakan sesuatu. Prinsip
ini mewujudkan bahawa murid dalam belajar bukan hanya untuk sekedar
mengetahui, tetapi juga mampu mempraktekkan. Dengan prinsip ini
keserasian dan keseimbangan antara teori dan praktek.
3. Learning to be adalah prinsip belajar untuk mencapai sesuatu. Prinsip ini
mengarahkan murid untuk selalu bekerja keras dalam mencapai sesuatu
yang tidak putus asa. Dengan demikian murid memiliki pandangan dan
bekerja keras, karena dalam dirinya akan muncul perjuanagn dalam
mencapai sesuatu.
4. Lerning to live together adalah prinsip belajar untuk hidup bersama.
Murid merupakan bagian dari sebuah sistem, komunitas dan masyarakat
(Wahidin, 2006: 18).
Dengan demikian proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada
pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan faktafakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu
sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses
pendidikan maupun produk pendidikan. Untuk itu perlu menggunakan
metode pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Guru
hanya memberi tangga yang membantu siswa untuk mencapai tingkat
pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa dapat
menaiki tangga tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar