Kamis, 25 April 2019

VALIDITAS EKSTERNAL DESAIN EKSPERIMEN (skripsi dan tesis)



Validitas eksternal penelitian berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada subjek , situasi, dan waktu yang berbeda. Secara umum ada 3 validitas eksternal yaitu 1) Validitas populasi; 2) Validitas Ekologis; Validitas Temporal (Christensen, 2001).

A. Validitas Populasi
kemampuan hasil suatu penelitian untuk digeralisasikan dari sampel penelitian kepada populasi yang lebih besar. Validitas populasi berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, apakah dilakukan secara acak atau tidak. Validitas populasi akan semakin baik apabila sampel diambil melalui random sampling. Akan tetapi random sampling sulit dilakukan pada penelitian eksperimen karena seringkali jumlah populasi yang sebenarnya tidak diketahui.

Berkaitan dengan validitas populasi, maka perlu diperhatikan darimana populasi diambil yaitu populasi target dan populasasi yang dapat dijangkau. Populasi target adalah populasi lebih besar dimana hasil penelitian akan digeneralisasikan, sedangkan populasi yang dapat dijangkau adalah kelompok populasi yang tersedia untuk peneliti.

Validitas populasi dipengaruhi oleh bias seleksi, yaitu merupakan kesalahan dalam mengambil sampel yang tidak sesuai dengan karakteristik dari subjek penelitian.

B. Validitas Ekologis
Berkaitan dangan situasi dan kondisi lingkungan. Validitas ekologis tinggi apabila pengaruh dari manipulasi VB tidak terkait dengan setting lingkungan yang sudah ada sebelumnya sehingga hasil penelitian dapat diterapkan di lingkungan lain.

Adapun yang termasuk validitas ekologis sebagai berikut;

    • Multiple treatment interference yaitu kondisi dimana perlakuan sebelumnya masih berpengaruh pada perlakuan berikutnya pada subjek yang sama dan mengalami dua manipulasi yang berbeda ( mungkin menjadi subjek dalan 2 penelitian).
    • Hawthorne Effect yaitu suatu kondisi dimana subjek menyadari sedang diteliti sehingga menampilkan tk laku tertentu. Kondisi ini dapat diatasi dg single blind procedure (membatasi pengetahuan subjek).
  • Pretesting Effect yaitu suatu kondisi dimana subjek menunjukkan hasil tes yang bukan sebenarnya, bereaksi berbeda, defensif, dan memperkuat opini.
  • Experimenter effect yaitu suatu kondisi dimana peneliti membatasi hasil generalisasi, ini terkait dengan atribut dan harapan peneliti.

C. Validitas Temporal
Berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian pada waktu yang berbeda. Peneliti perlu dipertimbangkan waktu pemberian treatmen, rentang pengukuran VT , jarak antar manipulasi VB dll.

Validitas Temporal meliputi;

1. Variasi Musiman : Variasi ini berkaitan dengan kejadian secara umum atau biasa terjadi sepanjang waktu dalam populasi.

  • Fixed time variation : Varian ini terjadi apabila perubahan terjadi pada waktu tertentu atau waktu yang dapat diramalkan. (Kemacetan dapat diramalkan di Jakarta pada waktu pulang kantor atau kemacetan di puncak pada saat liburan).
  • Variable time variation : Varian ini terjadi apabila perubahan terjadi pada waktu yang tidak sama atau tidak dapat diramalkan – tidak bisa diterapkan untuk individu lain.


2. Variasi siklus (cyclical variation)
Ini merupakan bentuk dari variasi musiman, namun terjadi di dalam diri manusia dan makhluk lainnya. Siklus pada diri manusia dan makhluk lainnya dapat mengubah pengaruh VB terhadap VT. Misalnya; kondisi fisik manusia pada siang hari tidak sama dengan pagi hari, jika penelitian diulang pada waktu yang berbeda kemungkinan hasil tidak sama.

3. Variasi personal (personological variation)
Variasi ini merupakan variasi dari karakteristik individu spanjang waktu. Walaupun secara umum karakter orang cenderung stabil, namum beberapa karakter cenderung berubah pada wktu tertentu. Misalnya; penelitian tentang minat belajar dilakukan pada saat musim ujian dan tidak hasilnya kemungkinan berbeda

Tidak ada komentar: