Selasa, 23 April 2019

Indikator Reflektif dan Formatif (skripsi dan tesis)


Pemilihan konstruk berdasarkan model indikator refleksif atau formatif tergantung dari prioritas hubungan kausalitas antara indikator dan variabel laten (Bollen 1989, dalam Ghozali 2012). Lebih lanjut dinyatakan oleh Fornell dan Bookstein (1982) bahwa konstruk seperti "personalitas" atau "sikap" umumnya dipandang sebagai faktor yang menimbulkan sesuatu yang kita amati sehingga indikatornya bersifat refleksif. Sebaliknya jika konstruk merupakan kombinasi penjelas dari indikator (seperti perubahan penduduk atau baur pemasaran) yang ditentukan oleh kombinasi variabel maka indikatornya harus bersifat formatif. Konstruk dengan indikator refleksif
mengasumsikan bahwa kovarian di antara pengukuran model dijelaskan oleh varian yang merupakan manifestasi domain konstruknya.
Pada setiap indikatornya harus ditambah dengan error terms atau kesalahan
pengukuran. Adapun ciri-ciri dari konstruk dengan indikator refleksif yaitu; arah hubungan kausalitas dari konstruk ke indikator, antar ukuran indikator diharapkan saling berkorelasi, menghilangkan satu indikator dari model pengukuran tidak akan merubah makna atau arti konstruk,
menghitung adanya kesalahan pengukuran (error) pada tingkat indikator, konstruk memiliki arti yang surplus, perubahan pada indikator tidak menyebabkan perubahan pada konstruk, perubahan pada konstruk mengakibatkan perubahan pada indikator, indikator dapat dipertukarkan, indikator harus memiliki konten yang sama dan indikator perlu memiliki tema yang sama, indikator diharapkan memiliki kovarian satu sama  lainnya, indikator disyaratkan memiliki anteseden dan konsekuen yang sama, dan skala skor tidak menggambarkan konstruk. Konstruk dengan indikator formatif mengasumsikan bahwa setiap indikatornya mendefinisikan atau menjelaskan karakteristik domain konstruknya. Kesalahan pengukuran ditujukan pada konstruk dan bukan pada
indikatornya sehingga pengujian validitas dan reliabilitas konstruk tidak diperlukan lagi. Adapun ciri-ciri dari konstruk dengan indikator formatif yaitu arah hubungan kausalitas dari indikator ke konstruk, antar indikator diasumsikan tidak berkorelasi (tidak diperlukan uji konsistensi internal/cronbach alpha), menghilangkan satu indikator berakibat merubah makna dari konstruk, kesalahan pengukuran diletakkan pada tingkat konstruk (zeta), konstruk mempunyai makna surplus, perubahan pada indikator mengakibatkan perubahan pada konstruk, perubahan pada konstruk tidak menyebabkan perubahan pada indikator, indikator tidak dapat dipertukarkan, indikator tidak harus memiliki konten yang sama dan indikator tidak perlu memiliki tema yang sama, tidak perlu ada kovarian antar indikator, indikator tidak disyaratkan memiliki anteseden dan konsekuen yang sama, dan skala skor tidak menggambarkan konstruk.

Tidak ada komentar: