Kamis, 18 April 2019

Jenis Penentuan Sampel Dalam Probability Sampling (skripsi dan tesis)


Probability Sampling adalah teknik yang memastikan setiap elemen dalam sampling frame mempunyai kesempatan yang sama untuk ditarik sebagai sampel. Probability Sampling dapat dikelompokkan atas Random Sampling, Stratified Sampling dan Cluster Sampling.
1. Random Sampling
Random Sampling ini digunakan jika populasi bersifat homogen. Metode ini dapat dibedakan atas metode Simple Random Sampling dan Systematic Random Sampling.
(1) Simple Random Sampling
Simple Random Sampling merupakan suatu metode penarikan sampel yang menarik sampel secara acak langsung dari seluruh populasi. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menentukan sampel dalam metode Simple Random Sampling, yaitu:
a. Undian
Pengundian dilakukan pada semua satuan-satuan elemen dalam populasi. Sebelum pengundian dilakukan, semua elemen populasi disusun dalam suatu sampling frame. Setiap nomor dalam sampling frame ditulis pada selembar
kertas. Kertas-kertas tersebut digulung dan dimasukkan dalam sebuah kotak. Kertas-kertas yang diambil secara acak menunjukkan nomor yang akan menjadi sampel. Namun cara ini hampir tidak memungkinkan jika populasi
besar.
b. Tabel angka acak (random)
Penggunaan tabel angka acak (random) lebih praktis dengan jumlah populasi yang besar. Penggunaan tabel dapat dilakukan dengan manual atau komputer. Jika dilakukan secara manual setelah angka pertama dipilih dari tabel, maka dalam pemilihan selanjutnya kita dapat bergeser ke atas atau ke bawah mengikuti kolom, ataupun ke kanan atau ke kiri mengikuti baris.
(2) Systematic Random Sampling
Systematic Random Sampling merupakan suatu metode penarikan sampel yang menarik sampel pertama secara acak, dan sampel selanjutnya ditentukan berdasarkan jarak tertentu dari sampel sebelumnya. Metode ini dapat digunakan jika sampling frame/populasi memiliki pola beraturan, seperti blokblok. Sampel pertama ditentukan secara acak dengan rasio sampling yang merupakan proporsi populasi yang dipilih sebagai sampel. Misal jika jumlah populasi 100 dan sampel yang akan dipilih 20, maka rasio samplingnya = 20/100 = 1/5. Nilai acak dipilih dari angka 1 sampai 5. Interval sampel ditentukan dengan rasio anggota populasi/jumlah sampel =100/20 = 5. Jika sampel awal yang terpilih adalah angka 4 maka selanjutnya yang dipilih adalah 9, 13, dan seterusnya

Tidak ada komentar: