Kerumunan (crowd) merupakan kelompok sosial yang relatif tidak
teratur. Dalam suatu kerumunan sering terjadi banyak hal mengenai
interaksi yang bersifat sementara, spontan dan tidak terduga Bahkan menjadikan kedudukan sosial seseorang menjadi sama dengan orang lain
yang hadir dalam kerumunan itu sendiri. (Soerjono Soekanto, 2010:129)
Kerumunan itu sendiri apabila dilihat dari artikulasi dengan struktur
sosial terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Formal Audience
Khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal
audience) merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat
perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya
adalah penonton film, orang-orang menghadiri khotbah keagaaman.
b. Planned Expressive Group
Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned
expressive group) adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tak
begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpan
dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang
dihasilkannya. Fungsinya adalah sebagai penyalur keteganganketegangan yang dialami orang karena pekerjaan sehari-hari. Contoh
orang-orang yang berpesta, berdansa dan sebagainya (Soerjono
Soekanto. 2010:130).
Suporter sepakbola terdiri dari ratusan bahkan ribuan aktor
didalamnya, maka tak heran apabila suporter merupakan kerumunan
yang ada dalam stadion ketika ada tim yang bertanding. Bagaimana
23
cara-cara suporter dalam menunjukkan eksistensi mereka dapat
diketahui dengan teori kerumunan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar