Selasa, 21 April 2020

Respons Kognitif terhadap Dukacita (skripsi dan tesis)

Penderitaan saat berduka dalam beberapa hal merupakan akibat gangguan keyakinan. Asumsi dan keyakinan dasar tentang makna dan tujuan hidup terganggu, bahkan mungkin hancur. Berduka sering kali menyebabkan keyakinan individu tentang dirinya dan dunia berubah, misalnya persepsi individu tentang hal-hal yang baik di dunia, makna hidup ketika berhubungan dengan keadilan, dan makna takdir atau garis kehidupan. Perubahan lain dalam pemikiran dan sikap mencakup meninjau dan menetapkan peringkat nilai-nilai yang dimiliki, menjadi lebih bijaksana, menghilangkan ilusi tentang keabadian diri, memandang dunia secara lebih realistis, dan mengevaluasi kembali keyakinan agama atau keyakinan spiritual. Individu yang berduka perlu menemukan makna kehilangan. Ia akan melakukan pengkajian diri dan  mempertanyakan cara berpikir yang diterima. Asumsi lama tentang kehidupan ditantang atau dapat juga dengan mempertanyakan. Individu menyadari bahwa kehilangan dan kematian merupakan realitas kehidupan yang kita semua harus hadapi suatu hari.  Percaya pada kehidupan akhirat dan percaya bahwa orang yang meninggal menjadi pembimbing pribadi merupakan respons kognitif yang berfungsi mempertahankan keberadaan orang yang meninggal. Melakukan dialog internal dengan orang yang dicintai sambil melakukan aktivitas seperti tugas rumah tangga. Metode mempertahankan keberadaan orang yang meninggal ini membantu mengurangi dampak kehilangan ketika individu terus memahami realitas kehilangan

Tidak ada komentar: