Penderitaan saat berduka dalam beberapa hal
merupakan akibat gangguan keyakinan. Asumsi dan keyakinan
dasar tentang makna dan tujuan hidup terganggu, bahkan
mungkin hancur. Berduka sering kali menyebabkan keyakinan
individu tentang dirinya dan dunia berubah, misalnya persepsi
individu tentang hal-hal yang baik di dunia, makna hidup ketika
berhubungan dengan keadilan, dan makna takdir atau garis
kehidupan. Perubahan lain dalam pemikiran dan sikap
mencakup meninjau dan menetapkan peringkat nilai-nilai yang
dimiliki, menjadi lebih bijaksana, menghilangkan ilusi tentang
keabadian diri, memandang dunia secara lebih realistis, dan
mengevaluasi kembali keyakinan agama atau keyakinan
spiritual. Individu yang berduka perlu menemukan makna
kehilangan. Ia akan melakukan pengkajian diri dan mempertanyakan cara berpikir yang diterima. Asumsi lama
tentang kehidupan ditantang atau dapat juga dengan
mempertanyakan. Individu menyadari bahwa kehilangan dan
kematian merupakan realitas kehidupan yang kita semua harus
hadapi suatu hari. Percaya pada kehidupan akhirat dan percaya bahwa
orang yang meninggal menjadi pembimbing pribadi merupakan
respons kognitif yang berfungsi mempertahankan keberadaan
orang yang meninggal. Melakukan dialog internal dengan orang
yang dicintai sambil melakukan aktivitas seperti tugas rumah
tangga. Metode mempertahankan keberadaan orang yang
meninggal ini membantu mengurangi dampak kehilangan ketika
individu terus memahami realitas kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar