Selasa, 21 April 2020

Tahap berduka (skripsi dan tesis)

 1) Tahapan berduka menurut Kubler-Ross pada tahun 1969 Elisabeth Kubler-Ross menetapkan lima tahapan berduka, yaitu : i. Penyangkalan adalah syok dan ketidakpercayaan tentang kehilangan. ii. Kemarahan dapat diekspresikan kepada Tuhan, keluarga, teman atau pemberi perawatan kesehatan. iii. Tawar-menawar terjadi ketika individu menawar untuk mendapat lebih banyak waktu dalam upaya memperlama kehilangan yang tidak dapat dihindari. iv. Depresi terjadi ketika kesadaran akan kehilangan menjadi akut. v. Penerimaan terjadi ketika individu memperlihatkan tandatanda bahwa ia menerima kematian. Model ini menjadi prototype untuk pemberi perawatan ketika mereka mencari cara memahami dan membantu klien dalam proses berduka.
 2) Teori Bowlby Pemahaman Bowlby tentang berduka akan menjadi kerangka berpikir yang dominan dalam bab ini. Ia mendeskripsikan proses berduka akibat suatu kehilangan memiliki empat fase : i. Mati rasa dan penyangkalan terhadap kehilangan. ii. Kerinduan emosional akibat kehilangan orang yang dicintai dan memprotes kehilangan yang tetap ada. iii. Kekacauan kognitif dan keputusasaan emosional, mendapatkan dirinya sulit melakukan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. iv. Reorganisasi dan reintegrasi kesadaran diri sehingga dapat mengembalikan hidupnya.
 3) Teori John Harvey pada tahun 1998 John Harvey menetapkan 3 tahap berduka, yaitu : i. Syok, menangis dengan keras, dan menyangkal. ii. Instruksi pikiran, distraksi dan meninjau kembali kehilangan secara obsesif. iii. Menceritakan kepada orang lain sebagai cara meluapkan emosi dan secara kognitif menyusun kembali peristiwa kehilangan.19 4) Teori Rodebaugh et al. pada tahun 1999 Proses dukacita sebagai suatu proses yang melalui empat tahap, yaitu :19 i. Reeling : klien mengalami syok, tidak percaya, atau menyangkal. ii. Merasa (feeling) : klien mengekspresikan penderitaan yang berat, rasa bersalah, kesedihan yang mendalam,  kemarahan, kurang konsentrasi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, kelelahan, dan ketidaknyamanan fisik yang umum. iii. Menghadapi (dealing) : klien mulai beradaptasi terhadap kehilangan dengan melibatkan diri dalam kelompok pendukung, terapi dukacita, membaca dan bimbingan spiritual. iv. Pemulihan (healing) : klien mengintegrasikan kehilangan sebagai bagian kehidupan dan penderitaan yang akut berkurang. Pemulihan tidak berarti bahwa kehilangan tersebut dilupakan atau diterima

Tidak ada komentar: