1) Tahapan berduka menurut Kubler-Ross pada tahun 1969
Elisabeth Kubler-Ross menetapkan lima tahapan
berduka, yaitu :
i. Penyangkalan adalah syok dan ketidakpercayaan tentang
kehilangan.
ii. Kemarahan dapat diekspresikan kepada Tuhan, keluarga,
teman atau pemberi perawatan kesehatan.
iii. Tawar-menawar terjadi ketika individu menawar untuk
mendapat lebih banyak waktu dalam upaya memperlama
kehilangan yang tidak dapat dihindari.
iv. Depresi terjadi ketika kesadaran akan kehilangan menjadi
akut.
v. Penerimaan terjadi ketika individu memperlihatkan tandatanda bahwa ia menerima kematian.
Model ini menjadi prototype untuk pemberi
perawatan ketika mereka mencari cara memahami dan
membantu klien dalam proses berduka.
2) Teori Bowlby
Pemahaman Bowlby tentang berduka akan menjadi
kerangka berpikir yang dominan dalam bab ini. Ia
mendeskripsikan proses berduka akibat suatu kehilangan
memiliki empat fase : i. Mati rasa dan penyangkalan terhadap kehilangan.
ii. Kerinduan emosional akibat kehilangan orang yang
dicintai dan memprotes kehilangan yang tetap ada.
iii. Kekacauan kognitif dan keputusasaan emosional,
mendapatkan dirinya sulit melakukan fungsi dalam
kehidupan sehari-hari.
iv. Reorganisasi dan reintegrasi kesadaran diri sehingga dapat
mengembalikan hidupnya.
3) Teori John Harvey pada tahun 1998
John Harvey menetapkan 3 tahap berduka, yaitu : i. Syok, menangis dengan keras, dan menyangkal.
ii. Instruksi pikiran, distraksi dan meninjau kembali
kehilangan secara obsesif.
iii. Menceritakan kepada orang lain sebagai cara meluapkan
emosi dan secara kognitif menyusun kembali peristiwa
kehilangan.19
4) Teori Rodebaugh et al. pada tahun 1999
Proses dukacita sebagai suatu proses yang melalui empat tahap,
yaitu :19
i. Reeling : klien mengalami syok, tidak percaya, atau
menyangkal.
ii. Merasa (feeling) : klien mengekspresikan penderitaan
yang berat, rasa bersalah, kesedihan yang mendalam, kemarahan, kurang konsentrasi, gangguan tidur,
perubahan nafsu makan, kelelahan, dan ketidaknyamanan
fisik yang umum.
iii. Menghadapi (dealing) : klien mulai beradaptasi terhadap
kehilangan dengan melibatkan diri dalam kelompok
pendukung, terapi dukacita, membaca dan bimbingan
spiritual.
iv. Pemulihan (healing) : klien mengintegrasikan kehilangan
sebagai bagian kehidupan dan penderitaan yang akut
berkurang. Pemulihan tidak berarti bahwa kehilangan
tersebut dilupakan atau diterima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar