Rabu, 22 April 2020

Respon psikologis pasien stroke (skripsi dan tesis)

Shimberg (1998) menyatakan bahwa penyakit stroke dapat mempengaruhi psikologis pasien stroke, ada beberapa masalah psikologis yang dirasakan oleh pasien stroke yaitu :
1. Kemarahan
 Kebanyakan pasien stroke, mengekspresikan amarahnya adalah hal yang sulit bahkan seringkali merasa tidak mau patuh, melawan perawat, dokter dan ahli terapinya. Pasien juga bisa memaki-maki dengan kata-kata yang menyakitkan dan memukul secara fisik. Pasien juga sering memiliki amarah yang meledak-ledak. 
2. Isolasi 
Pasien kelumpuhan akibat stroke dapat mengakibatkan individu melakukan penarikan diri terhadap lingkungan, karena perasaan pasien sering terluka karena sering tidak diperdulikan oleh orang lain. Sering sekali temanteman pasien meninggalkan pasien sendirian karena tidak mengetahui bagaimana harus bereaksi dengan pasien kelumpuhan tersebut. 
3. Kelabilan Emosi
 Pasien stroke memiliki reaksi-reaksi emosional yang membingungkan. Kelabilan emosi merupakan gejala yang aneh, terkadang pasien stroke tertawa atau menangis tanpa alasan yang jelas. Kecemasan yang berlebihan sebahagian pasien mungkin memperlihatkan rasa ketakutannya ketika keluar rumah, keadaan ini dinamakan agorafobia. Hal ini terjadi karena pasien merasa malu ketika bertemu dengan orang lain, sekalipun dengan teman lamanya. Perasaan malu ini mungkin timbul akibat adanya gangguan pada kemampuan bicara dan kelumpuhannya. 
4. Depresi
 Depresi adalah perasaan marah yang berlangsung di dalam batin, beberapa depresi tidak hanya bersifat reaktif, tetapi pasien kelumpuhan akibat stroke akan bereaksi terhadap semua kehilangannya dan merasa putus asa. Gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Berbagai reaksi yang dapat terjadi pada pasien kelumpuhan akibat stroke dapat mengakibatkan masalah psikologis bagi pasien. Peneliti memasukkan teori ini mengingat bahwa masalah psikologis yang dialami oleh pasien kelumpuhan akibat stroke dapat menyebabkan individu mengalami kehilangan sehingga dapat menimbulkan stres.

Tidak ada komentar: