Selasa, 21 April 2020

Pencegahan Preeklampsia (skripsi dan tesis)

Pencegahan Preeklampsia terjadi hanya selama masa kehamilan, jika dibiarkan tanpa pengobatan, preeklampsi akan memberikan ancaman serius bagi ibu hamil dan janin.28 Preeklampsia memang tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian pendidikan kesehatan dan pengawasan yang baik selama kehamilan.29 Pencegahan juga dapat dilakukan secara mandiri dengan cara memadukan pola makan berkadar lemak rendah, dan memperbanyak supply kalsium, vitamin C dan A serta hindari stress, melakukan pemeriksaan antenatal secara rutin, mengenali tandatanda bahaya sedini mungkin, dan lakukan pemantauan terhadap penambahan berat badan selama kehamilan.
 World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 merekomendasikan upaya pencegahan preeklampsia dan eklampsia sebagai berikut : 1) Pemberian kalsium 1,5-2,0 gram/hari didalam diet selama kehamilan, terutama di daerah kurang asupan kalsium. 2) Pemberian aspirin dosis-rendah sebesar 75 mg/hari, dimulai sejak sebelum usia kehamilan 20 minggu. 3) Pemberian magnesium sulfat (MgSO4) i.v. maupun i.m. merupakan pilihan utama pencegahan dan pengobatan kejang eklampsia. 4) Ibu penderita preeklampsia berat dan eklampsia harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi sesudah mendapat loading dose MgSO4. Penelitian yang dilakukan oleh Felicia dkk pada tahun 2008 menyatakan bahwa suplementasi asam folat dapat mengurangi kadar homosistein pada penderita preeklampsia.32 Pada penelitian yang dilakukan Wen dkk pada tahun 2008 juga memperlihatkan bahwa suplementasi multivitamin yang mengandung asam folat berhubungan dengan peningkatan kadar asam folat, penurunan kadar homosistein dan penurunan risiko preeklampsi sebesar 63%.

Tidak ada komentar: