Adaptasi fisiologis normal pada kehamilan meliputi
peningkatan volume plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi
vaskular sistemik, peningkatan curah jantung dan penurunan tekanan
osmotik koloid. Pada preeklampsia, volume plasma yang beredar
mengalami penurunan, sehingga terjadi hemokonsetrasi dan
peningkatan hematokrit maternal. Perubahan ini menyebabkan
perfusi organ maternal menurun, termasuk perfusi ke unit janin
uteroplasenta. Selanjutnya, vasospasme siklik mulai menurunkan
perfusi organ dengan cara menghancurkan sel-sel darah merah,
sehingga kapasitas oksigen maternal menurun. Vasospasme merupakan akibat peningkatan sensitivitas
terhadap tekanan peredaran darah, seperti angiotensin II dan
kemungkinan terjadi suatu ketidakseimbangan antara prostasiklin,
prostaglandin dan tromboksan A2. Vasospasme arterial turut
menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler. Keadaan ini akan
memperparah kondisi edema dan selanjutnya dapat menurunkan
volume intravaskular. Wanita dengan preeklampsia akan mengalami kelainan
pada aktivasi imun yang dapat menghambat invasi trofoblas pembuluh darah. Kadar sitokin serum yang meningkat pada wanita
dengan preeklampsia juga merupakan akibat dari kelainan
imunologis primer.
Kelainan genetik tertentu juga dapat mempengaruhi
terjadinya preeklampsia. Wanita yang membawa mutasi pada
komplemen reseptor CR-1 memiliki risiko lebih tinggi terhadap
preeklampsi. Resistensi insulin yang telah ada juga meningkatkan
risiko preeklampsia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar