Selasa, 21 April 2020

Penatalaksanaan Preeklampsia (skripsi dan tesis)

1) Preeklampsia Ringan Klien dengan preeklampsia ringan biasanya tidak dirawat dan harus lebih sering melakukan pemeriksaan antenatal. Klien diminta untuk istirahat dan diberi obat penenang fenobarbital 3x30 mg, obat antihipertensi dan diuretika belum direkomendasikan untuk digunakan pada penderita preeklampsia ringan.
 2) Preeklampsia Berat
 a) Penanganan umum
 i. Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik di antara 90-110 mmHg.
 ii. Pasang infus Ringer Laktat.
 iii. Ukur keseimbangan cairan. 
iv. Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria.
 v. Jika jumlah urin < 30 ml per jam : - Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam - Pantau kemungkinan edema paru 
vi. Jangan tinggalkan klien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. 
vii. Observasi tanda vital, reflex, dan denyut jantung janin setiap jam. 
viii. Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik misalnya furosemide 40 mg intravena. 
ix. Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan darah bedside. Jika pembekuan tidak terjadi setelah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulopati. 
b) Antikonvulsan Pada kasus preeklampsia berat dan eklampsia, magnesium sulfat yang diberikan secara parental adalah obat anti kejang yang efektif tanpa menimbulkan depresi susunan syaraf pusat baik bagi ibu maupun janinnya. Obat ini dapat diberikan secara intravena melalui infus kontinu atau intramuskuler dengan injeksi intermitten. 
c) Antihipertensi 
i. Obat pilihan adalah hidralazin yang diberikan 5 mg intravena pelan-pelan selama 5 menit sampai tekanan darah turun.
 ii. Jika perlu, pemberian hidralazin dapat diulang setiap jam atau 12,5 mg intramuscular setiap 2 jam.
 iii. Jika hidralazin tidak tersedia, dapat diberikan : 20 - Nifedipin dosis oral 10 mg yang diulang setiap 30 menit. - Labetalol 10 mg intravena sebagai dosis awal, jika tekanan darah tidak membaik dalam 10 menit, maka dosis dapat ditingkatkan sampai 20 mg intravena.
 d) Persalinan 
Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam. Jika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bahwa tidak terdapat koagulopati. Anestesi yang aman/terpilih adalah anestesi umum. Jangan lakukan anestesi lokal, sedangkan anestesi spinal berhubungan dengan hipotensi.

Tidak ada komentar: