a. Kaderisasi untuk Anggota Partai Politik
Pada umumnya partai politik melakukan proses kaderisasi untuk internal
kadernya. Pada partai-partai modern, anggota partai yang telah terdaftar
yang membayar iuran keanggotaan secara tetap dalam jangka waktu
tertentu secara otomatis akan mendapatkan trainning tertentu oleh partai
politik dengan tujuan tertentu pula. Kaderisasi anggota parpol di partai
yang pelembagaan politiknya bagus dirancang sedemikian rupa untuk
mendapatkan keluaran kader sesuai dengan visi dan misi parpol yang
bersangkutan. Proses kaderisasi anggota parpol dilakukan secara
sistematis, berjenjang dan dalam jangka waktu tertentu secara terus
menerus.
Sayangnya di Indonesia, banyak partai politik yang melakukan proses
kaderisasi secara insidental dan biasanya hanya diadakan pada waktu
menjelang pemilu atau pilkada untuk pemenangan partai atau dalam
kaitannya pembekalan calon anggota legislatif. Padahal proses kaderisasi
yang bersifat terstruktur selain dapat membantu partai politik dalam
meningkatkan kapasitas anggotanya juga menjadi alat untuk menilai
potensi anggota-anggota partainya sekaligus parameter bagi parpol untuk
melihat sejauh mana pelembagaan partai telah mengakar pada anggota- anggotanya.
b. Kaderisasi untuk non anggota partai politik
Organisasi sayap partai menjadi sumber penting lainnya dalam kaderisasi
partai politik. Melalui sayap partai internasilasi ideologi partai politik dan
pembanguan karakter militansi dapat lebih mudah dilakukan
dibandingkan sumber kaderisasi yang berasal dari organisasi masyarakat
lainnya. Sebab, organisasi sayap merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari sebuah partai politik. Organisasi sayap partai
memberikan andil besar bagi partai politik baik dalam upaya
implementasi, sosialisasi maupun diseminasi program dan kebijakan
partai. Organisasi sayap partai dapat berbentuk organisasi pemuda,
organisasi mahasiswa, organisasi perempuan, organisasi profesi, serta
organisasi keagamaan (Syamsudin, 2016:52). Kaderisasi pada organisasi sayap partai biasa sekaligus menjadi
perluasan basis dari parpol yang persangkutan. Sebuah organisasi sayap
atau underbow partai, dikembangkan dan diberdayakan oleh partai politik
sebagai instrumen penting untuk menarik simpati dan dukungan massa
baik untuk memenangkan pemilihan umum maupun untuk
mensosialisasikan kebijakan-kebijakan partai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar