Manusia dilahirkan dengan sikap pandangan atau sikap perasaan tertentu,
tetapi sikap terbentuk sepanjang perkembangan. Peranan sikap dalam kehidupan
manusia sangat besar. Bila sudah terbentuk pada diri manusia, maka sikap itu akan
turut menentukan cara tingkah lakunya terhadap objek–objek sikapnya. Adanya
sikap akan menyebabkan manusia bertindak secara khas terhadap objeknya
(Gerungan, 2012).
Menurut Nurhakim, dkk. (2018) berdasarkan hasil penelitiannya terhadap siswa
SMAN 4 Garut diketahui bahwa masih banyak sikap remaja yang tidak mendukung
kesehatan reproduksi karena mereka menganggap bahwa masalah seks masih tabu
atau kurang sopan untuk dibicarakan, terutama pada pada orang tua. Padahal setiap
remaja bisa membicarakan hal ini dengan guru disekolah dan orangtua selama dirumah
agar informasi yang didapatkan benar.
Sikap yang baik (positif) akan suatu hal akan membuat seseorang tidak
melakukan tindakan yang negatif yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Aritonang (2015) didapatkan hasil bahwa seseorang yang memiliki sikap positif (baik) maka semakin negatif untuk
melakukan hubungan seksual pra nikah dengan p value= 0,001, yang mana
hubungan seksual pra nikah ini dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Hasil penelitian Fitri dan Masyudi (2017) pada remaja putri di SMA Negeri 2
Takengon didapatkan hasil p value= 0,05. Artinya, terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap dengan kesehatan reproduksi pada remaja putri. Semakin
negatif sikap remaja putri maka semakin tinggi masalah kesehatan reproduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar