Kamis, 07 November 2019

Self Efficacy (skripsi dan tesis)

Setiap organisasi tentunya menginginkan sumber daya manusia yang terbaik, dimana sumber daya manusia tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan organisasi. Self efficacy merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang menentukan sejauh mana seorang karyawan yakin akan dirinya dan punya kemauan yang kuat untuk dapat berhasil menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya yang pada akhirnya akan menghasilkan outcome positif bagi organisasi atau perusahaan. Self efficacy secara garis besar adalah penilaian terhadap diri sendiri mengenai kemampuan, efisiensi, dan kompetensi yang dimiliki dalam menghadapi kehidupan termasuk di dalamnya pekerjaan.
 Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi self efficacy menurut beberapa ahli : 
1. Self efficacy (juga dikenal sebagai teori kognitif sosial atau teori pembelajaran sosial) menurut Bandura (1997) merupakan keyakinan individual yang dalam hal ini berkemampuan untuk mengumpulkan kognitif, motivasi, dan perilaku sumber daya yang  diperlukan untuk melakukan suatu hal dalam situasi tertentu. Dengan kata lain self efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa orang tersebut mampu melakukan suatu tugas tertentu. 
2. Self efficacy adalah konstruksi kepribadian atau karakteristik individu yang muncul dari teori kognitif sosial (Karatepe et al, 2007 dalam Kanten, 2014).
 3. Self efficacy dianggap sebagai mekanisme dari peraturan diri sendiri yang mengelola motivasi dan tindakan manusia - manusia (Iskandar dan Sanusi, 2011 dalam Kanten, 2014). 
4. Baron dan Byrne (2005) mendefinisikan self efficacy sebagai evaluasi diri seseorang terhadap kemampuan atau kompetensi untuk menyelesaikan tugas, mencapai tujuan dan mengatasi rintangan. 
5. Menurut Stajkovij dan Luthans, self efficacy mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuan untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang diberikan (Luthans, 2006).
 Menurut teori kognitif sosial Bandura, sikap dan perilaku karyawan adalah hasil dari kombinasi personal (self efficacy), sumber kontekstual (komponen organisasi) dan motivasi (Salanova et al, 2011). Dengan kata lain, teori kognitif sosial menunjukkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor  lingkungan dan self efficacy personal. Oleh karena itu, sangat mungkin untuk mengekspresikan bahwa karyawan tidak dengan segera merespon lingkungan mereka, mereka mengatur diri dan membuat rencana program masa depan oleh self efficacy mereka karena keyakinan self efficacy mempengaruhi pikiran, reaksi emosional, pola motivasi dan perilaku dari karyawan (Kanten, 2014). 
Self efficacy dikenal sebagai kemampuan yang dirasakan tiap individu untuk melakukan tugas atau peran tertentu dalam tempat kerja dan kehidupan sosial. Dalam hal ini, individu perlu percaya pada kemampuan mereka masing masing untuk dapat meraih sukses dalam profesi mereka (Bausch et al, 2014 dalam Kanten, 2014). Jika karyawan percaya pada kapasitas dan kemampuan mereka, mereka ditandai sebagai individu dengan self efficacy tinggi (Hellriegel dan Slocum, 2011 dalam Kanten, 2014). Dengan demikian, karyawan dengan self efficacy kemungkinan akan puas dengan pekerjaan mereka ketika mereka merasa berkompeten untuk melakukan peran pekerjaan mereka secara efektif, dapat menetapkan tujuan yang lebih menantang untuk diri mereka sendiri dan lebih baik dalam memecahkan situasi sulit daripada mereka yang memiliki tingkat self efficacy rendah (Yakin dan Erdil, 2012 dalam Kanten, 2014). Selain itu, self efficacy mengarahkan karyawan untuk mengerahkan usaha lebih, mengeksplorasi lingkungan mereka dan untuk dapat menangani berbagai macam situasi stres (Noor et al, 2012 dalam Kanten, 2014).

Tidak ada komentar: