Kamis, 07 November 2019

pengaruh job crafting karyawan terhadap self efficacy (skripsi dan tesis)

Konsep job crafting adalah salah satu teknik desain pekerjaan yang menekankan bahwa komponen pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik individu karyawan (Kanten, 2014). Penelitian Bakker et al., (2012) dan Vreugdenhil (2012) dalam Kanten (2014) telah menunjukkan bahwa kepribadian proaktif adalah salah satu prediktor signifikan dari job crafting. Selain itu, Tims et al., (2014) telah menyarankan bahwa self efficacy adalah anteseden dari job crafting (Tims et al, 2014). Self efficacy juga berkorelasi dengan job crafting (Vough dan Parker, 2008 dalam Tims dan Bakker, 2010). 
Menurut penelitian Gorgievski & Hobfoll (2008) dalam Tims et al., (2012), tuntutan pekerjaan yang menantang menawarkan pengalaman yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan tingkat self efficacy yang tinggi. Karyawan dengan tingkat self efficacy tinggi secara proaktif mencari lebih banyak kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru dan mencari variasi dari pekerjaan mereka daripada karyawan dengan self efficacy yang rendah. Temuan ini memperkuat hubungan penting antara self efficacy dan perilaku kerja proaktif yang bermanfaat bagi karyawan (Tims et al., 2014). 32 Salanova et al., (2010) dalam Tims & Bekker (2010) merujuk pada penelitian yang dilakukan di Spanyol oleh Ventura, Salanova dan Llorens (2008) menunjukkan tingkat self efficacy tinggi terkait dengan tingginya tingkat permintaan tantangan dan bahwa pada gilirannya berkaitan positif dengan keterlibatan kerja. Ini menunjukkan tingginya tingkat self efficacy membuktikan bahwa karyawan akan melakukan job crafting, sementara rendahnya tingkat self efficacy mungkin tidak menyebabkan karyawan melakukan job crafting.

Tidak ada komentar: