Bandura memberikan ulasan ekstensif dari garis besar pertumbuhan
penelitian dengan pengaruh langsung dan tidak langsung dari self efficacy pada
efektivitas pribadi dan organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan (Bandura,
2004).
Ulasan penelitian ini dampak dari self efficacy mencakup berbagai topik
seperti pelatihan dan pengembangan, kerja sama tim (collective efficacy),
perubahan dan inovasi, kepemimpinan, dan stres. Dari konstruksi teori dan
penelitian tentang self efficacy, implikasi manajerial nya adalah sebagai berikut
(Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2011; Luthans, Yuussef, & Avolio, 2007
dalam Lunenberg 2011):
Seleksi / Keputusan Promosi
Organisasi harus memilih individu-individu yang memiliki tingkat self
efficacy yang tinggi. Orang-orang ini akan termotivasi untuk terlibat dalam
perilaku perilaku yang akan membantu mereka melakukan kinerja yang
baik dalam organisasi. Ukuran self efficacy dapat diberikan selama proses
promosi.
Pelatihan dan pengembangan
Organisasi harus mempertimbangkan tingkat self efficacy karyawan ketika
memilih kandidat untuk program pelatihan dan pengembangan. Jika
anggaran pelatihan terbatas, maka memilih karyawan yang mempunyai
tingkat self efficacy yang tinggi akan memberikan timbal balik yang baik bagi perusahaan. Orang-orang ini akan cenderung untuk belajar lebih
dalam masa pelatihan.
Menetapkan Tujuan dan Kinerja
Organisasi dapat mendorong tujuan kinerja yang lebih tinggi dari
karyawan yang memiliki tingkat self efficacy yang tinggi. Hal ini akan
menyebabkan level kinerja yang lebih tinggi dari pekerjaan karyawan,
suatu hal yang penting bagi banyak organisasi di era persaingan yang
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar