Cost driver atau pemicu biaya digunakan untuk membebankan biaya aktivitas kepada
output yang secara stuktural berbeda dengan yang digunakan dalam system biaya konvensional. Sistem konvensional
cost driver hanya dilihat pada tingkat unit.
Activity based costing System (ABC
system) terdapat beberapa
cost driver, yaitu :
- Unit level cost
Menurut Carter dan Usry (2009) Biaya tingkat unit (
unit level cost) adalah “biaya yang pasti akan meningkat ketika satu unit diproduksi. Biaya ini adalah satu-satunya biaya yang selalu dapat dengan akurat dibebankan secara proporsional terhadap volume. Contoh-contoh dari biaya tingkat unit mencakup biaya listrik, biaya pemasaran, dan biaya petugas inspeksi”.
- Batch level cost
Menurut Carter dan Usry (2009) biaya tingkat batch (
batch level cost) adalah “biaya yang disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi dan dijual. Contoh dari biaya batch mencakup biaya persiapan dan sebagian besar dari biaya penanganan bahan baku”.
- Product level cost
Menurut Carter dan Usry (2009) biaya tingkat produk atau (
product level cost) adalah “ biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah produk berbeda yang dihasilkan. Biaya tersebut tidak harus dipengaruhi oleh produksi dan penjualan dari satu
batch atau satu unit lebih banyak. Beberapa contoh dari biaya tingkat produk adalah biaya desain produk, biaya pengembangan produk, biaya pembuatan prototipe”.
- Plant level cost
Menurut Carter dan Usry (2009) biaya tingkat pabrik (
plant level cost) adalah “biaya untuk memelihara kapasitas dilokasi produksi. Contoh dari biaya tingkat pabrik mencakup sewa, penyusutan, pajak properti, dan asuransi untuk bangunan pabrik”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar