Blanced
Scorecard terdiri dari 2 suku kata yaitu kartu nilai (scorecard) dan balanced
(berimbang). Maksudnya adalah kartu nilai untuk mengukur kinerja personil yang
dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan, serta dapat digunakan sebagai
evaluasi. Serta berimbang (balanced)
artinya kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan
non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Karena itu
jika kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan, personil tersebut harus memperhitungkan keseimbangan
antara pencapaian kinerja keuangan dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan
jangka panjang, serta antara kinerja bersifat internal dan kinerja eksternal
(fokus komprehensif). (Rusydiawan dan Krisnadi, 2011)
Pada awal
perkembangannya, BSC hanya ditujukan untuk memperbaiki sistem pengukuran
kinerja eksekutif. Sebelum tahun 1990an eksekutif hanya diukur kinerja mereka
dari perspektif keuangan, sehingga terdapat kecenderungan eksekutif mengabaikan
kinerja non keuangan seperti kepuasan pelanggan, produktifitas, dan kefektifan
proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa, dan pemberdayaan dan
komitmen karyawan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan pelanggan.
BSC
menerjemahkan visi dan strategi perusahaan kedalam tujuan konkrit terorganisasi
disepanjang jalur 4 perspektif yang berbeda: finansial, pelanggan, proses
internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Prinsip dasar BSC adalah
memfokuskan pada pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan
sekarang, perusahaan akan mengamankan posisi finansial masa depannya. (Rusydiawan
dan Krisnadi, 2011).
Balance
Scorecard tidak saja digunakan sebagai kinerja namun berkembang lebih lanjut
sebagai sistem manajemen strategi ( Yuwono et el, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar