Menurut Untung
(2008) dalam penelitiannya, beberapa
perusahaan masih menganggap bahwa kegiatan CSR merupakan biaya. Padahal
kegiatan sosial ini merupakan acceptability
dan sustainability. Yang berarti
diterima dan berkelanjutan.
Apabila suatu
perusahaan ingin dapat diterima oleh masyarakat di wilayah setempat dan terus
berlanjut bisnisnya untuk jangka yang panjang maka CSR inilah salah satu bentuk
strategi yang paling tepat untuk diimplementasikan.
Berikut adalah
empat kelompok perusahaan yang terkait dengan CSR:
1.
Kelompok Hijau
Perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi inti dan jantung
bisnisnya. Pada kelompok ini CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi
kebutuhan (modal sosial).
2.
Kelompok Biru
Perusahaan yang menilai praktek CSR akan membawa dampak positif terhadap
usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya.
3.
Kelompok Merah
Perusahaan yang baru saja memulai menerapkan program CSR. CSR di sini
masih dipandang sebagai komponen biaya yang mengurangi keuntungan perusahaan.
4.
Kelompok Hitam
Perusahaan yang orientasi penuhnya hanya pada profit bisnis saja. Tidak
peduli pada aspek lingkungan alam dan sosial masyarakat disekelilingnya.
Sedangkan menurut
Carrol dan Watrick (2007), dalam Rosmasita (2005), klasifikasi tanggung jawab sosial
perusahaan dapat dikarakteristikkan menjadi empat tipe, yaitu:
1. Tipe perusahaan reaktif
·
Tidak ada dukungan dari manajemen
·
Manajemen merasa bahwa entitas sosial itu tidak
penting
·
Tidak adanya laporan tentang lingkungan sosial
perusahaan
·
Tidak adanya dukungan pelatihan tentang entitas
sosial kepada karyawan
2. Tipe perusahaan defensif
·
Isu lingkungan sosial hanya diperhatikan jika
dipandang perlu
·
Sikap perusahaan tergantung pada kebijakan
pemerintah tentang dampak lingkungan sosial yang harus dilaporkan
·
Sebagian kecil karyawan dapat dukungan untuk
mengikuti pelatihan tentang lingkungan sosial perusahaan
3. Tipe perusahaan akomodatif
·
Terdapatnya beberapa kebijakan top manajemen
tentang lingkungan sosial
·
Kegiatan akuntansi sosial dilaporkan secara
internal dan sebagian kecil secara eksternal
·
Terdapat beberapa karyawan mendapat dukungan
untuk mengikuti pelatihan tentang lingkungan sosial perusahaan
4. Tipe perusahaan proaktif
·
Top manajemen mendukung sepenuhnya mengenai
isu-isu lingkungan sosial perusahaan
·
Kegiatan akuntansi sosial dilaporkan baik
secara internal maupun eksternal perusahaan
·
Karyawan memperoleh pelatihan secara
berkesinambungan tentang akuntansi dan lingkungan sosial perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar