Tujuan utama dari analisa internal
diadakan dengan tujuan untuk menunjukkan dengan tepat kekuatan dan kelemahan
dalam organisasi. Kekuatan dan kelemahan tersebut adalah sumber untuk
merumuskan keunggulan kompetitif perusahaan. Keunggulan kompetitif (competitive
advantage) adalah kemampuan organisasi untuk menghadapi pesaingnya. Sebuah
perusahaan bisa dikatakan memiliki keunggulan kompetitif bila rata-rata
keuntungannya lebih tinggi dari rata-rata keuntungan para pesaingnya bisa
dikatakan memiliki kenggulan kompetitif yang berkelanjutan bila bisa
mempertahankan keunggulannya setiap tahun.
Ada empat faktor yang membentuk
keunggulan kompetitif yaitu efisiensi, kualitas, inovasi dan kepedulian pada
konsumen. Cara yang sederhana untuk mengukur efisiensi adalah dengan
membandingkan output yang diproduksi dengan input yang dikeluarkan. Semakin
efisien sebuah perusahaan, semakin sedikit input yang diperlukan untuk
menghasilkan output.
Kualitas produk adalah barang dan jasa
yang berfungsi dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Pengaruh tingginya
kualitas produk pada keunggulan kompetitif ada dua. Pertama, meningkatkan
nilai produk di mata konsumen. Peningkatan persepsi atas nilai produk ini
membuat perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih tinggi pada produknya tanpa
harus kehilangan konsumen. Kedua, semakin besar efisiensi dan semakin
kecil biaya (cost) yang dikeluarkan. Semakin sedikit waktu yang
dikeluarkan karyawan untuk membuat produk yang tidak efektif atau memberikan
pelayanan yang dibawah standar dan semakin sedikit waktu yang digunakan untuk
memperbaiki kesalahan, semakin tinggi produktifitas karyawan dan biaya yang
dikeluarkan menjadi lebih sedikit.
Inovasi bisa didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang baru tentang cara perusahaan beroperasi atau menghasilkan
produknya. Semua hal dalam produk, produksi, sistem manajemen, struktur
organisasi dan strategi yang dikembangkan bisa dilihat sebagai inovasi. Walau
tak semua inovasi berhasil, tetapi inovasi bisa dilihat sebagai sumber utama
bagi perusahaan dalam menonjolkan keunggulan kompetitifnya karena secara
harfiah, inovasi memberikan keunikan bagi perusahan sehingga tak jarang ada
perusahaan yang meniru inovasi perusahaan lain untuk menciptakan keunggulan
kompetitifnya. Untuk mencapai tingkat kepedulian pada konsumen,
perusahaan harus bisa melakukan pekerjaan lebih baik dari pesaingnya dalam hal
mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen. Konsumen kemudian akan
memiliki persepsi yang tinggi atas nilai produk yang ditawarkan perusahaan.
Tingginya persepsi ini merupakan dasar dari keunggulan kompetitif terhadap
pesaing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar