Jumat, 21 Februari 2020

Hubungan Media dengan Kesehatan Reproduksi (skripsi dan tesis)

Penggunaan media terkait dengan kesehatan reproduksi menjadi hal yang dilematis. Di satu sisi, media dapat memberikan informasi yang tepat mengenai kesehatan reproduksi. Namun tidak sedikit remaja yang menggunakan media secara tidak tepat, misalnya melihat gambar dan video porno. Berdasarkan penelitian Andriani, dkk. (2016) yang dilakukan pada siswa SMK Negeri 1 Kendari didapatkan hasil bahwa akses media informasi yang negatif menjadi faktor yang membuat perilaku seksual remaja menjadi berisiko (p value= 0,001). Peran media menjadi penting dalam membentuk pengetahuan seorang remaja dalam memahami masalah kesehatan reproduksi. Informasi yang kurang tepat, akan sangat mempengaruhi pengetahuan yang menjadi kurang tepat juga. Sumber informasi itu dapat diperoleh dengan bebas mulai dari teman sebaya, bukubuku, film, video, sosial media, bahkan dengan mudah membuka situs-situs lewat internet. Berdasarkan hasil penelitian pada santri di Pondok Pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang keragaman jenis media informasi pada kategori banyak terpapar ≥5 jenis media informasi berhubungan dengan kesehatan reproduksi dengan p value= 0,001 (Sidik, 2015). Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nurmasnyah, dkk. (2013) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didapatkan hasil bahwa media, baik cetak maupun elektronik, telah menyumbangkan informasi terkait dengan kesehatan reproduksi. Materi yang ada dalam kesehatan reproduksi pada media seperti penundaan usia kawin, HIV-AIDS, 28 infeksi menular seksual (IMS), iklan kondom, narkoba, minuman keras dan mencegah kehamilan. Hasil penelitian Putri (2015) pada remaja di SMP 3 Muhammadiyah Wirobrajan didapatkan hasil p value= 0,000. Artinya, terdapat hubungan secara signifikan antara pemanfaatan media massa dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja. Dengan pemanfaatan media massa yang tinggi akan menambah pengetahuan seseorang menjadi lebih baik sehingga membantu seorang dalam pemahaman tentang pentingnya mengetahui kesehatan reproduksi pada remaja.

Tidak ada komentar: