Tampilkan postingan dengan label ManajemenHukum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ManajemenHukum. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Juni 2023

Teori Agensi

Hubungan keagenan adalah“agency relationship as a contract under which one or more person (the principals) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent”(Jensen dan Meckling 1976).Maksudnya teori agensimerupakan hubungan antara agen (manajemen suatu usaha) dan principal (pemegang saham). Dalam hubungan keagenan (agency relationship) terdapat suatu kontrak satu orang atau lebih (prinsipal) yang memerintahkan orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Namun, sebaliknya teori keagenan juga dapat mengimplikasikan adanya asimetri informasi. Konflik antar kelompok atau agency conflictmerupakan konflik yang timbul antara pemilik, dan manajer perusahaan dimana ada kecenderungan manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Menurut Colgan dalam Yuniasih, Rasmini, dan Wirakusuma (2012) faktor yang menyebabkan munculnya masalah keagenan, yaitu:
1Moral Hazard Hal ini umumnya terjadi pada perusahaan besar (kompleksitas yang tinggi), dimana seorang manajer melakukan kegiatan yang tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.2.Penahanan Laba (Earnings Retention) Masalah ini berkaitan dengan kecenderungan untuk melakukan investasi yang berlebihan oleh pihak manajemen (agen) melalui peningkatan dan pertumbuhan dengan tujuan untuk memperbesar kekuasaan, prestise, atau penghargaan bagi dirinya, namun dapat menghancurkan kesejahteraan pemegang saham.3.Horison Waktu Konflik ini muncul sebagai akibat dari kondisi arus kas, dengan mana prinsipal lebih menekankan pada arus kas untuk masa depan yang kondisinya belum pasti, sedangkan manajemen cenderung menekankan kepada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.4.Penghindaran Risiko Manajerial Masalah ini muncul ketika ada batasan diversifikasi portofolio yang berhubungan dengan pendapatan manajerial atas kinerja yang dicapainya, sehingga manajer akan berusaha
meminimalkan risiko saham perusahaan dari keputusan investasi yang meningkatkan risikonya. Misalnya manajemen lebih senang dengan pendanaan ekuitas dan berusaha menghindari peminjaman utang, karena mengalami kebangkrutan atau kegagalan

Senin, 23 Mei 2022

Unsur-unsur kredit (skripsi tesis dan disertasi)

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitaskredit menurut Kasmir (2013:87) adalah sebagai berikut :1.KepercayaanKepercayaan yaitu keyakinan bank sebagai pemberi kredit bahwa kredityang diberikan kepada nasabah akan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank karenasebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikanyang mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan
untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredityang disalurkan. 2.KesepakatanKesepakatan ini terjadi antara pihak pemberi kredit dan penerima kredityang dituangkan dan ditandatangani dalam suatu perjanjian yang berisihak dan kewajiban masing-masing pihak.3.Jangka WaktuSetiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangkawaktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.Jangka waktu tersebut dapat berupa jangka pendek, jangka menengahataupun jangka panjang.4.RisikoSemakin panjang jangka waktu suatu kredit maka akan semakin besarrisikonya dan demikian pula sebaliknya. Tenggang waktu pengembalianakan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macetnyapemberian kredit. Risiko ini akan menjadi tanggungan perusahaan, baikrisiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai maupun risiko yang tidakdisengaja.5.Balas JasaBalas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit. Bagi bankkonvensional bunga dan biaya administrasi kredit merupakan keuntunganyang diterima bank sebagai balas jasa dalam memberikan fasilitas kredit. Pemberian suatu fasilitas kredit membangun kepercayaan kepadanasabah akan pengembalian dana yang telah disalurkan sesuai dengan jangkawaktu yang telah ditentukan dan sadar akan risiko yang akan terjadi, karena akanmempengaruhi pada keuntungan yang diperoleh bank

Minggu, 22 Mei 2022

Pengertian Kredit (skripsi tesis dan disertasi)

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1988 “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.Sedangkan pengertian kredit menurut Widayati (2019) Kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu “credere” yang artinya percaya, kredit dapat diartikan juga sebagaipemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang”. Menurut Dewi (2013:93) kredit dalam pengertian umum merupakan kepercayaan atas kemampuan pihak debitur (penerima kredit) untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang. Menurut Prandikafa (2016) secara etimologi, kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credete” yang berarti percaya, atau “to believe” atau “to trus”. Jadi dasar pemikiran pemberian kredit pada dasarnya berlandaskan kepercayaan. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran. Maksudnya pengertian pengembalian atas penerimaan uang atau suatu barang yang tidak dilakukan secara bersamaan pada saat penerimaannya, akan tetapi pengembaliannya dilakukan di masa yang akan datang.
Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak tersebut yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.

Sabtu, 29 Mei 2021

Konsep Pemasaran (Skripsi & tesis)

Pemasaran merupakan bagian penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan harus berorientasi dan menempatkan konsumen dengan segala kebutuhannya sebagai titik tolak dalam bidang usahanya. Dengan keadaan tersebut pemasar harus menggunakan segala kemampuannya untuk menentukan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyak ahli memberikan pengertian tentang pemasaran, walaupun definisi-definisi mereka berbeda namun mempunyai maksud yang sama. Adapun perbedaan tersebut disebabkan karena sudut pandang dari segi yang berlainan. Untuk itu lebih jelasnya dikemukakan sebagai berikut. Menurut Kotler (2000 : 8), “Pemasaran adalah suatu proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”. Sedangkan menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000: 4) 19 adalah: “Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menemukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutPemasaran merupakan bagian penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan harus berorientasi dan menempatkan konsumen dengan segala kebutuhannya sebagai titik tolak dalam bidang usahanya. Dengan keadaan tersebut pemasar harus menggunakan segala kemampuannya untuk menentukan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyak ahli memberikan pengertian tentang pemasaran, walaupun definisi-definisi mereka berbeda namun mempunyai maksud yang sama. Adapun perbedaan tersebut disebabkan karena sudut pandang dari segi yang berlainan. Untuk itu lebih jelasnya dikemukakan sebagai berikut. Menurut Kotler (2000 : 8), “Pemasaran adalah suatu proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”. Sedangkan menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000: 4)  adalah: “Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menemukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Semua definisi diatas menunjukan kesamaan bahwa sebenarnya pemasaran merupakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran. Kegiatan pemasaran merupakan sistem keseluran kegiatan yang terintegrasi semenjak ide tentang suatu produk atau jasa itu muncul dan masih berlangsung setelah produk itu terjual, sehingga tidak hanya sekedar pembelian dan penjualan saja melainkan meliputi seluruh aktifitas perusahaan. Selain pengertian pemasaran, Kotler (2000 : 19) juga mengemukakan konsep Pemasaran yang merupakan : “Upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi pada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan”. Karena konsep pemasaran berorientasi pada konsumen, maka strategi pemasaran harus menitikberatkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka suatu perusahaan akan membuat apa yang dapat dijual lebih berarti daripada sekedar apa yang dibuat, karena itu perusahaan memerlukan suatu penafsiran kebutuhan-kebutuhan konsumen melalui riset dan perlu memberi orientasi pada kegiatan–kegiatan perusahaan untuk pemuasan kebutuhan tersebut.uhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Semua definisi diatas menunjukan kesamaan bahwa sebenarnya pemasaran merupakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran. Kegiatan pemasaran merupakan sistem keseluran kegiatan yang terintegrasi semenjak ide tentang suatu produk atau jasa itu muncul dan masih berlangsung setelah produk itu terjual, sehingga tidak hanya sekedar pembelian dan penjualan saja melainkan meliputi seluruh aktifitas perusahaan. Selain pengertian pemasaran, Kotler (2000 : 19) juga mengemukakan konsep Pemasaran yang merupakan : “Upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi pada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan”. Karena konsep pemasaran berorientasi pada konsumen, maka strategi pemasaran harus menitikberatkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka suatu perusahaan akan membuat apa yang dapat dijual lebih berarti daripada sekedar apa yang dibuat, karena itu perusahaan memerlukan suatu penafsiran kebutuhan-kebutuhan konsumen melalui riset dan perlu memberi orientasi pada kegiatan–kegiatan perusahaan untuk pemuasan kebutuhan tersebut.