- Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran tanggung
jawab sosial perusahaan: - Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran tanggung
jawab sosial perusahaan yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya termasuk
kategori ini. - Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki keuntungan tinggi, namun
anggaran tanggung jawab sosial perusahaannya rendah. Perusahaan yang termasuk
kategori ini adalah perusahaan besar, namun pelit. - Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan rendah, proporsi anggaran
tanggung jawab sosial perusahaannya relatif tinggi. Perusahaan pada kategori ini
disebut perusahaan dermawan atau baik hati. - Perusahaan Reformis. Perusahaan ini memiliki profit dan anggaran tanggung jawab
sosial perusahaan yang tinggi. Perusahaan seperti ini memandang tanggung jawab
sosial perusahaan bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk lebih maju. - 2. Berdasarkan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan, apakah untuk promosi atau
pemberdayaan masyarakat: - Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan
tanpa tujuan jelas, bukan untuk promosi, bukan pula untuk pemberdayaan, sekadar
melakukan kegiatan karitatif. Perusahaan seperti ini melihat promosi dan tanggung
jawab sosial perusahaan sebagai hal yang kurang bermanfaat bagi perusahaan. - Perusahaan Impresif. Tanggung jawab sosial perusahaan lebih diutamakan untuk
promosi daripada untuk pemberdayaan. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan
”tebar pesona” daripada ”tebar karya”. - Perusahaan Agresif. Tanggung jawab sosial perusahaan lebih ditujukan untuk
pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya
nyata daripada tebar pesona. - Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan
untuk tujuan promosi dan sekaligus pemberdayaan. Promosi dan tanggung jawab
sosial perusahaan dipandang sebagai kegiatan yang bermanfaat dan menunjang satusama lain bagi kemajuan perusahaan.
Berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial, perusahaan bisa
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan
realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan dan komitmen perusahaan dalam
menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengkategorian dapat memotivasi
perusahaan dalam mengembangkan program tanggung jawab sosial perusahaan, dan
dapat pula dijadikan cermin dan garis pedoman untuk menentukan model tanggung
jawab sosial perusahaan yang tepat (Suharto, 2007). Dengan menggunakan dua
pendekatan, sedikitnya ada delapan kategori perusahaan. Perusahaan ideal memiliki
kategori reformis dan progresif. Tentu saja dalam kenyataannya, kategori ini bisa
saja saling bertautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar