Jumat, 10 November 2023

Teori Agensi (Agency Theory)


Corporate governance dalam penerapannya didasarkan pada teori agensi,
dimana teori ini menjelaskan hubungan antara principal (pemegang saham) dengan
agen (manajemen). Principal dan agen memiliki kepentingan pribadi masingmasing. Principal hanya fokus pada modal yang ia tanamkan di perusahaan agar
mendapat return yang sebesar-besarnya, sedangkan agen fokus pada kinerjanya
untuk mendapatkan kompensasi, bonus, insentif atau hal lainnya.
Maka dari itu terciptalah sebuah konflik karena principal tidak memonitor
kinerja agen per harinya dan agen pun memiliki informasi secara keseluruhan
perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan adanya asimetri informasi yaitu keadaan
seorang principal yang tidak memiliki banyak informasi mengenai pengelolaan
perusahaan dibandingkan dengan manajemen (Amanda, 2021).
Salah satu cara untuk mengurangi konflik tersebut dengan pengungkapan
informasi oleh manajemen. Hal itu dapat meningkatkan aspek good corporate
governance yang diharapkan dapat memberi keyakinan pada investor bahwa
mereka akan mendapat return atas dana yang telah dinvestasikan

Tidak ada komentar: