Sabtu, 11 November 2023

Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work Life Balance/WLB)


Keseimbangan kehidupan kerja atau work life balance menurut Abendroth
dan Dulk dalam Johari et al., (2018, p. 110) mengacu pada keharmonisan antar
berbagai domain kehidupan. Daipuria, P. & Kakar, (2013, p. 47) mendefinisikan
keseimbangan kehidupan kerja sebagai keseimbangan antara pekerjaan dan
kehidupan, serta perasaan nyaman dengan komitmen peran ganda yang dijalankan
yaitu pekerjaan dan keluarga. Konsep keseimbangan kehidupan kerja dibangun di
atas gagasan bahwa kehidupan kerja dan kehidupan pribadi pada dasarnya saling
melengkapi satu sama lain dalam mewujudkan kesempurnaan hidup seseorang.
Namun, terkadang diantara pekerjaan dan keluarga sulit dijalankan secara
seimbang, sering terjadi salah satunya memerlukan prioritas penuh. Kehidupan
seseorang dapat dianggap tidak seimbang ketika jumlah waktu bekerja
menyebabkan konflik atau stres di bidang kehidupan lainnya.
Pilihan yang dibuat untuk menentukan salah satu prioritas, bisa jadi
menyebabkan konflik dengan rekan kerja dan/atau anggota keluarga. Stres juga bisa
disebabkan oleh spillover di mana seseorang mengkhawatirkan masalah kehidupan
saat bekerja dan mengkhawatirkan masalah pekerjaan saat di rumah. Keseimbangan
kehidupan kerja seseorang didasarkan pada persepsi seseorang tentang
keseimbangan. Lebih lanjut, Saikia dalam Johari et al., (2018, p. 110)
mendefinisikan konsep ini sebagai sejauh mana seseorang terlibat dan sama-sama
puas dengan pekerjaan dan peran pribadinya. Byrne menegaskan bahwa
keberhasilan dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
membuat karyawan lebih termotivasi, produktif, dan mengurangi stres.
Keseimbangan kehidupan kerja juga dapat meningkatkan produktivitas dan
mengurangi tingkat turnover (Johari et al., 2018, p. 110).
Bulger dan Fisher menjelaskan definisi keseimbangan kehidupan kerja
adalah kemampuan untuk mencapai tujuan atau memenuhi tuntutan pekerjaan dan
kehidupan pribadi seseorang, serta mencapai kepuasan dalam semua domain
kehidupan. Mengapa keseimbangan kehidupan kerja begitu penting? Sudah banyak
penelitian yang telah membuktikan bahwa keseimbangan kehidupan kerja
memainkan peran penting dalam kepuasan hidup secara keseluruhan serta kepuasan
domain (Lee, D. J., & Sirgy, 2018, p. 772). Selanjutnya penelitian telah menunjukan
bahwa keseimbangan kehidupan kerja mempengaruhi pengalaman dalam
kehidupan kerja dengan meningkatkan komitmen organisasi dan mengurangi stress
kerja pegawai.
Secara teori yang disampaikan oleh Clark, work life balance adalah
kehidupan yang seimbang dimana individu mampu melaksanakan tanggung
jawabnya di tempat kerja, di rumah dan di masyarakat dengan konflik peran yang
sangat minimal. Apabila didefinisikan secara keseluruhan, work life balance adalah
sejauh mana individu terlibat dan sama-sama merasa puas dalam hal waktu dan
keterlibatan psikologis dengan perannya di dalam kehidupan kerja dan kehidupan
pribadi misalnya pasangan, orang tua, keluarga, teman dan anggota masyarakat,
serta tidak adanya konflik diantara kedua peran tersebut (Adiningtiyas &
Mardhatillah, 2016, p. 327). Menurut Kossek et al., (2014, p. 300), work life
balance adalah kepuasan dan persepsi keberhasilan yang dicapai oleh seseorang
dalam memenuhi tuntutan peran pekerjaan dan non pekerjaan, serta rendahnya
tingkat konflik dalam kedua peran yang dimilikinya. Dengan kata lain work life
balance merupakan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dalam
menyeimbangkan antara pekerjaan dengan peran lainnya di luar pekerjaan juga
mencakup bagaimana peran tersebut mempengaruhi kesejahteraan psikologis,
ekonomi, dan mental karyawan.
Kirchmeyer dalam Tamunomiebi & Oyibo, (2020, p. 2) mendefinisikan
work life balance sebagai pencapaian pengalaman yang memuaskan di semua
domain kehidupan dan untuk melakukannya membutuhkan sumber daya pribadi
seperti energi, waktu dan komitmen untuk didistribusikan dengan baik di seluruh
domain. Greenhaus, Collins dan Shaw dalam Tamunomiebi & Oyibo, (2020, p. 2)
juga mendefinisikannya sebagai sejauh mana seorang individu terlibat dan setara
kepuasannya antara peran pekerjaan dan peran keluarganya. Haar, Russo, Sune dan
Ollier Malaterre dalam Tamunomiebi & Oyibo, (2020, p. 2) berpendapat bahwa
work life balance adalah penilaian individu tentang bagaimana menyeimbangkan
banyak peran kehidupan secara efektif.

Tidak ada komentar: