atau perusahaan yang kecil melalui indikator yang digunakan perusahaan
tersebut.
Indikator dalam ukuran prusahaan menurut Suwitno dan Herawaty
(2015:24) adalah :
“tolak aktiva, nilai pasar saham, total pendapatan dan lain-lain”.
Sedangkan Sudarmadji dan Sularto (2007:29) mengungkapkan bahwa
:
“Ukuran Perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total
penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai
penjualan, total aset, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar
pula ukuran perusahaan. Lebih rinci, semakin besar total aset maka
semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan
makan semakin banyak perputaran uang dan semakin besar
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal
dalam masyarakat”.
Ferry dan Jones (2014:32) menyatakan bahwa :
“Besaar kecilnya suatu perusahaan dapat dilihat dari total aktiva,
jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total
aktiva. Salah satu tolak ukur yang dapat menunjukkan besar
kecilnya perusahaan adalah dengan melihat total aktiva dari
perusahaan tersebut”.
Bestivanto (2013:15) mengungkapkan bahwa :
“Ukuran perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan,
dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap
memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relative
stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan
perusahaan dengan total asset yang kecil”.
Menurut Murhadi (2013) dalam Maretha (2016:27) mengungkapkan
bahwa :
“Firm Size diukur dengan mentranformasikan total aset yang
dimiliki perusahaan ke dalam bentuk logaritma natural”.
Indikator yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan
menurut Jogiyanto (2016:282), diukur dengan perhitungan logaritma
dari total aktiva. Metode tersebut menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan ditentukan melalui ukuran aktiva. Ukuran aktiva tersebut
diukur sebagai logaritma dari total aktiva. Indikator yang penulis
gunakan dalam metode pengukuran ukuran perusahaan adalah
Logaritma Total Aset. Indikator ini dipilih karena menggambarkan
kekayaan perusahaan. Hal ini akan memancing investor ataupun
kreditor untuk menanamkan modal mereka. Suatu perusahaan yang
besar hanya akan punya pengaruh kecil terhadap kemungkinan
hilangnya atau tergesernya control dari pihak dominan terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Penggunaan natural log (Ln)
dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebihan. Jika
nilai total asset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel akan
sangat besar, miliar bahkan triliun. Dengan menggunakan natural log
nilai miliar bahkan triliun tersebut disederhanakan tanpa mengubah
proporsi dari nilai asal sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar