Robbins (2013) menyatakan bahwa workplace spirituality mengabungkan
keseluruhan pembahasan menganai etika, motivasi, nilai, keseimbangan kerja dan
kepemimpinan secara utuh dan holistik. Keseimbangan kerja dapat menimbulkan
kepuasan kerja karena seorang individu akan merasa nyaman jika terjadi
keseimbangan dalam pekerjaan. Jika etika, motivasi dan nilai utuh, maka dapat
memunculkan atmosfir kekeluargaan pada lingkungan organisasi sekolah. Robbins
(2015) juga menyatakan dalam teori evaluasi kognitif bahwa suatu versi dari teori
penentuan nasib sendiri yang berpegang teguh pada mengalokasikan imbalan secara
ekstrinsik atas perilaku yang sebelumnya telah memperoleh imbalan secara intrinsik
yang cendrung pada penurunan keseluruhan tingkat motivasi jika imbalan terlihat
sebagai pengendalian. Kekeluargaan dapat memunculkan kepuasan kerja pada guru.
Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Mengko dan Sambeka (2018)
yang menyatakan bahwa spirituakitas kerja berpengaruh positif langsung terhadap
kepuasan kerja dosen. Wulandari (2017) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
spiritualitas di tempat kerja pada kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
Sabtu, 21 Oktober 2023
Pengaruh Spiritualitas Tempat Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar