Robbins (2013) menyatakan bahwa spiritualitas tempat kerja mengabungkan
keseluruhan pembahasan menganai etika, motivasi, nilai, keseimbangan kerja dan
kepemimpinan secara utuh dan holistik. Etika, nilai dan kepemimpinan dapat
mempengaruhi komitmen afektif seorang individu. Karena terjadinya komitmen
afektif disebabkan oleh kesamaan nilai, kecocokan dengan kepemimpinan, dan tujuan
- Uji Analisis
Jalur
- Uji t
yang sama. Tischler (2002) mengatakan bahwa spiritualitas mirip atau dengan suatu
cara, berhubungan dengan emosi atau perilaku dan sikap tertentu dari seorang
individu. Menjadi seorang yang spiritual berarti menjadi seorang yang terbuka,
memberi, dan penuh kasih. Kegiatan spiritualitas memicu hubungan emosional yang
lalu dapat memunculkan komitmen afektif pada guru. Hal ini dibuktikan dari
penelitian yang dilakukan oleh Prakoso, Susilo dan Aini (2018) yang menyatakan
bahwa spiritualitas ditempat kerja berpengaruh terhadap komitmen afektif melalui
dimensi Meaningful Work (Pekerjaan yang bermakna), Sense of Community (Rasa
memiliki komunitas), dan Alignment with Organizational Value (Kesederajatan
dengan nilai-nilai organisasional). Penelitian juga dilakukan oleh Nurmayanti (2018)
yang menyatakan bahwa spiritualitas di tempat kerja memiliki efek positif dan
signifikan pada komitmen afektif
Sabtu, 21 Oktober 2023
Pengaruh Spiritualitas Tempat Kerja Terhadap Komitmen Afektif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar