Sabtu, 21 Oktober 2023

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis


Schutte (2014) mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kesejahteraan psikologis yaitu sebagai berikut:
a. Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan rasa nyaman, perhatian, penghargaan, atau
pertolongan yang dipersepsikan oleh individu yang didapat dari lingkungan sosial
(Ryff, 1995). Huppert (dalam Nattaya, 2017) mengemukakan dukungan sosial
yang positif akan menimbulkan kesejahteraan psikologis yang baik pula pada
karyawan begitu pula sebailnya.
b. Ketidakamanan kerja (Job insecurity)
Job insecurity merupakan kondisi psikologis karyawan yang merasa terancam
akan kelangsungan pekerjaan dimasa yang akan datang (Sverke, 2004). Tingkat 
job insecurity yang tinggi akan diikuti dengan rendahnya tinggkat kesejahteraan
psikologis karyawan dan sebaliknya, tingkat job insecurity yang rendah akan diikuti
tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi.
c. Tuntutan pekerjaan
Tuntutan pekerjaan merupakan salah satu pemicu terjadinya kelelahan secara
psikologi, tuntutan ini seperti bekerja dalam waktu yang lama, beban pekerjaan
yang terlalu banya, terbatasnya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, dan
adanya konfil pada tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan.
d. Ketidakseimbangan kondisi kerja
Karyawan yang bekerja dalam ruangan yang sempit, panas, cahaya lampu yang
silau, dan kondisi kerja yang tidak mengenakkan akan memicu timbulnya
keengganan untuk bekerja.
e. Rendahnya kualitas kepemimpinan
Kelloway, dkk (2012) mengemukakan gaya kepemimpinan dalam sebuah
organisasi dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis karyawan,
menunjukkan adanya hubungan sikap pemimpin kepada karyawan berhubungan
dengan kesejahteraan psikologis.
f. Konflik antar peran
Spector (2000) mengemukakan konflik peran dalam diri individu dapat terjadi jika
adanya ketidaksesuaian perintah dala hal yang berhubungan dengan pekerjaan
dan hal di luar pekerjaan.
g. Rendahnya arti pekerjaan
Ashford (1989) mengemukakan seberapa penting karyawan menganggap bagianbagian pekerjaan seperti gaji, jabatan, promosi, dan lingkungan kerja yang
nyaman dapat mempengaruhi tingkat keamanan dan kenyamanan indvidu dalam
menjalankan pekerjaan. 
h. Rendahnya kesempatan untuk berkembang
Sangenberger (dalam Marwei, 2016) dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh kesempatan peningkatan pengalaman dan kemampuan kerja selama
bekerja.
i. Rendahnya promosi jabatan
Rendahnya promosi jabatan merupakan faktor yang berhubungan dengan ada
tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja
(Sangenberger, dalam Marwei. 2016).
j. Bullying
Bullying yang dimaksud di tempat kerja yaitu adanya perlakuan negatif yang
secara terus-menerus diberikan kepada individu atau kelompok sehingga
berakibat timbulnya rasa ridak berdaya dan tekanan psikologis pada korban yang
kemudian akan berpengaruh pada perilaku kerja (Rudi, 2010).
k. Rendahnya kesadaran terhadap masyarakat
Rendahnya kesadaran terhadap masyarakat yang dimaksud yaitu dorongan yang
muncul dalam diri untuk melakukan hal yang bertentangan yang dikendalikan dan
diorganisasikan ke arah yang baik.
l. Diksriminasi
Diksriminasi merupakan perilaku yang ditujukan untuk mencegah atau membatasi
kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumber daya (Doob,
dalam Liliweri. 2015).
m. Tuntutan untuk menyembunyikan emosi
Hochshild, dkk. (2011) mengemukakan emosi karyawan pada dasarnya
merupakan proses pengelolaan emosi sesuai tuntutan pekerjaan, yang dapat
dilakukan dengan cara bertindak di permukaan dan akting yang dalam.
Permukaan merupakan kondisi individu meregulasi ekspresi emosinya dengan
cara menyembunyikan maupun memalsukan emosinya, sementara akting dalam 
yaitu kondisi individu secara sadar mengatur emosinya untuk mengungkapkan
suatu emosi tertentu sehingga benar-benar hilang

Tidak ada komentar: