Senin, 12 Juni 2023

Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)

Teori Akuntansi Positif dapat diartikan untuk menjelaskan mengapakebijakan akuntansi menjadi suatu masalah bagi perusahaan dan pihak–pihakyang berkepentingan dengan laporan keuangan dan untukmemprediksi kebijakan akuntansi yang hendak dipilih oleh perusahaan dalam kondisi tertentu (Watts dan Zimmerman, 1986). Mardiyah (2006)juga mengemukakan teori akuntansi positif berusaha menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati berdasarkan pada alasan–alasan yang menyebabkan Pengaruh Tax Minimization... Nelda Nanda Rosmalia, FEB UMP, 2018
terjadinya suatu peristiwa. Dengan kata lain teori akuntansi positif dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi dalam teori akuntansi positif didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan. Watts dan Zimmerman (1986) teori akuntansi positif mengusulkantiga hipotesis, dua diantaranya yakni: a.Hipotesis Rencana Bonus (the bonus plan hypotesis) Hipotesis ini menjelaskan bahwa para manajer perusahaan dengan rencana bonus cenderung untuk memilih prosedur akuntansi dengan perubahan laba yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode masa kini. Para manajer perusahaan seperti orang–orang lain,menginginkan imbalan yang tinggi. Jika imbalan mereka bergantungpada bonus yang dilaporkan pada pendapatan bersih, makakemungkinan mereka bisa meningkatkan bonus mereka pada periodetersebut dengan melaporkan pendapatan bersih setinggi mungkin. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan memilih kebijakan akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode tersebut.b.Hipotesis Kontrak Hutang (the debt covenant hypotesis) Hipotesis ini semua hal lain dalam keadaan tetap, makin dekatsuatu perusahaan terhadap pelanggaran pada akuntansi yang didasarkan pada kesepakatan utang, maka kecenderungannya adalah semakin besar Pengaruh Tax Minimization... Nelda Nanda Rosmalia, FEB UMP, 2018
kemungkinan manajer perusahaan memilih prosedur akuntansi dengan perubahan laba yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode masa kini. Alasannya adalah laba yang dilaporkan yang makin meningkat akan menurunkan kelalaian teknis. Sebagian besar dari perjanjian hutang berisi kesepakatan bahwa pemberi pinjaman harus bertemu selama masa perjanjian. Dengan jelas, prospek dari pelanggaran kesepakatan mernbatasikegiatan perusahaan dalam operasional perusahaan itu sendiri. Untukmencegah, atau paling tidak menunda, pelanggaran semacam itu,perusahaan bisa memilih kebijakan akuntansi tertentu yang biasmeningkatkan laba masa kini. Berdasarkan hipotesis kesepakatan hutang,ketika perusahaan mendekati kelalaian, atau memang sudah berada dalamlalai / cacat lebih cenderung untuk melakukan hal ini. Dapat disimpulkan semakin tinggi rasio hutang atau ekuitasperusahaan makin besar kemungkinan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba. Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk dapat menaikkan laba dan menghindari peraturan kredit adalah dengan transfer pricing. Kemudian bonus yang merupakan penghargaan yang diberikan oleh RUPS kepada anggota Direksi apabila perusahaan memperoleh laba dengan sistem pemberian bonus ini akan memberikan pengaruhterhadap manajemen dalam mengatur laba. Manajer akan cenderung melakukan tindakan yang mengatur laba bersih termasuk dengan cara melakukan transfer pricing.

Tidak ada komentar: