Menurut (Bandura et al., 1999), self-efficacy atau efikasi diri
merupakan bagaimana setiap individu merasa dirinya yakin dan percaya
terhadap kemampuannya yang dimiliki, yang mana dapat digambarkan
dengan memotivasi diri sendiri serta berfikir dirinya mampu dalam
melaksanakan sesuatu dan berperilaku di dalam pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh individu tersebut. Kepercayaan ataupun keyakinan
seseorang dapat menyelesaikan tugasnya merupakan ciri dari efikasi diri.
Keyakinan yang dimiliki individu ini mampu menilai apakah individu
tersebut memiliki suatu kekuatan yang mana dari kekuatannya dapat
menghasilkan pengaruh, sehingga menjadi suatu keinginan yang ingin
dicapai. Apabila seorang karyawan mempunyai tingkat self-efficacy yang
tinggi tentunya juga dapat memotivasi diri individu tersebut menjadi terarah
hingga dapat mencapai tujuannya.
Self Efficacy merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada
work engagement sebagai bentuk sumber daya pribadi yang mana memiliki
umpan balik pada keterikatan karyawan seperti gaji, bonus, peluang karir,
kompensasi dan tunjangan pekerjaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Hotimah & Izzati, 2019) yang menunjukkan adanya
hubungan yang searah, artinya semakin tinggi nilai efikasi diri, maka
semakin tinggi pula work engagement. Sebaliknya, apabila semakin rendah
nilai efikasi diri pada karyawan, maka semakin rendah work engagement.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar