Selasa, 27 Juni 2023

Persepsi Terhadap Beban Kerja dan Work Engagement

 


Work engagement adalah keadaan yang memuaskan dan positif
dalam bekerja serta perasaan termotivasi dalam bekerja dimana dapat dilihat
sebagai lawan dari kelelahan kerja atau burnout (Bakker, Arnold B & Leiter,
2010). Karyawan akan memiliki tingkat energi yang tinggi dan antusias
dalam melakukan pekerjaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa individu yang
memiliki work engagement ditandai dengan adanya vigor, dedication, dan
absorption dalam melakukan pekerjaan sehingga karyawan dalam
pekerjaannya akan lebih fokus, merasakan dirinya adalah bagian dari sebuah
tim, merasa mampu dan tidak merasakan sebuah tekanan dalam membuat
sebuah perubahan dan perencanaan dalam pekerjaan serta menyukai
tantangan dalam pekerjaannya.
Terdapat faktor yang mempengaruhi keterikatan dengan
pekerjaannya menurut (Bakker, Arnold B & Leiter, 2010) yakni sumber
daya kerja, sumber daya pribadi dan tuntutan pekerjaan. Salah satu faktor
yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk beban kerja adalah tuntutan
pekerjaan. Menurut (Bakker, Arnold B & Leiter, 2010) tuntutan pekerjaan
merujuk pada waktu dan tekanan kerja, tuntutan emosional kerja karyawan,
lingkungan kerja yang buruk, peran ambiguitas, konflik peran, dan
kelebihan peran.
Menurut (Nurendra, 2016) tuntutan kerja secara signifikan akan
menimbulkan beban kerja dan menurunkan keterikatan kerja sehingga
apabila karyawan mempersepsikan beban kerjanya secara negatif maka
karyawan akan menimbulkan suatu yang hal yang tidak menyenangkan dan
suatu hal yang berat untuk dilakukan sehingga dalam melakukan pekerjaan
karyawan merasa bosan, kelelahan, menunda-nunda pekerjaan dan
menimbulkan perasaan negatif pada pekerjaannya. Sebaliknya apabila
karyawan mempersepsikan beban kerjanya secara positif maka ia
menganggap bahwa pekerjaan-pekerjaannya menyenangkan dan tidak
memberatkan bagi dirinya sehingga mengakibatkan karyawan tidak merasa
kelelahan dan dalam melakukan pekerjaan akan semangat, memiliki inovasi
untuk menyelesaikan dan merasa tertantang untuk menyelesaikannya dan
menimbulkan perasaan positif pada pekerjaannya (Elftasari & Mulyana,
2018).

Tidak ada komentar: