Menurut Robbins (2015) Kepuasan kerja adalah rasa pencapaian
dan keberhasilan seorang pekerja dalam pekerjaannya. Hal ini
umumnya dianggap sebagai langsung terkait dengan produktivitas serta
kesejahteraan pribadi. Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang
terhadap pekerjaannya, selisih antara banyaknya penghasilan yang
diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakni apa yang
seharusnya mereka terima. Pada prinsipnya setiap perusahaan selalu
mengharapkan karyawanya bekerja secara optimal agar dapat
meningkatkan keuntungan dan membantu mempercepat pencapaian
tujuan organisasi lainnya.
A. Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja :
Mangkunegara, 2005 mengatakan bahwa tingkat kepuasan
kerja seseorang dapat dipengaruhi dengan adanya dua faktor, yaitu
faktor pegawai yang meliputi :
1. Job crafting
Faktor yang mempengaruhi yang dapat di kaitkan dengan job
crafting yaitu :
a) Faktor pegawai
Faktor pegawai merupakan faktor yang berasal dari diri
pegawai seperti kecerdasan (IQ), Kecakapan khusus, umur,
jenis kelamin, kepribadian pendidikan, pengalaman kerja,
sikap kerja, Setiap pekerja yang berkembang dalam
lingkungan yang memberikan tantangan konstan, perlu
adanya sesuatu yang membuat karyawan terus menerus
berpikir dan menggunakan kekuatan pikiran, keterampilan,
pendidikan dan keahliannya untuk mencapai solusi. Sebuah
pekerjaan yang tidak monoton dan memberikan lingkungan
yang menantang, memungkinkan karyawan untuk
membuktikan dirinya mengarah pada kepuasan kerja yang
lebih besar.
b) Kecerdasan (IQ)
Kecerdasan (IQ) adalah sifat pikiran yang mencakup
sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar,
merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap,
dan belajar. Dapat dihubungkan dengan job crafting yaitu
dapat menciptakan kreativitas kerja.
c) Kecakapan yang khusus
Suatu tahap dari proses kepemimpinan yang memindahkan
ide seseorang kepada orang lain untuk digunakan dalam
fungsi fungsinya memimpin pekerjaan.
d) Umur
Bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur
karyawan. Umur di antara muda dan tua yang bisa
menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
e) Jenis kelamin
Hubungan antara kepuasan kerja dengan jenis kelamin
karyawan, bahwa wanita lebih rajin berkerja daripada pria
f) Pendidikan
Kemampuan atau keterampilan pegawai dalam bekerja
g) Pengalaman kerja
Suatu dasar atau acuan seorang karyawan dapat
menempatkan diri secara tepat kondisi, berani mengambil
resiko, mampu menghadapi tantangan dengan penuh
tanggung jawab serta mampu berkomunikasi dengan baik
h) Sikap
Sebuah perilaku atau attitude karyawan dalam bekerja.
2. Tuntutan Kerja
Faktor – faktor yang dapat dikaitkan dengan tuntutan kerja yang
dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu :
1. Faktor pekerja
Faktor pekerjaan merupakan faktor yang berasal dari
pekerjaan karyawan yaitu meliputi jenis pekerjaan yang di
kerjakan oleh karyawan, pangkat atau golongan, kondisi
kerja, lingkungan kerja, dan karakteristik kerja.
a. Jenis Pekerjaan
Suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh penghasilan. Jenis
perkerjaan dapat dihubungkan dengan tuntutan kerja yaitu
beberapa permintaan pekerjaan yang harus diselesaikan
dalam waktu yang singkat dan bersamaan
b. Tingkatan pekerjaan
Tingkat pekerjaan yang dimiliki karyawan, kedudukan
sebagai kekuasan yang diduduki oleh karyawan
c. Kondisi kerja
Kebutuhan seseorang untuk bekerja terpenuhi baik itu dari
bahan yang dibutuhkan ataupun dari lingkungan yang
menunjang maka kepuasan kerja akan terjadi
d. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada
disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi perilaku dan
sudut pandang karyawan dalam menjalankan tugasnya
e. Karakteristik kerja
Sifat yang melekat dalam pekerjaan yang dirasakan oleh
karyawan dan mempengaruhi kondisi psikologis karyawan
B. Indikator kepuasan kerja :
Menurut (Robbins 2006) Indikator Kepuasan Kerja Karyawan
Sebagai berkut:
1) Pekerjaan itu sendiri
Pekerjaan menjadi sumber mayoritas kepuasan kerja. Tingkat
dimana sebuah pekerjaan menyediakan tugas yang sesuai dengan
kemampuan karyawan, kesempatan belajar serta kesempatan untuk
mendapatkan tanggung jawab. Karyawan cenderung lebih
menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan
menawarkan bermacam-macam tugas, kebebasan dan umpan balik
mengenai betapa baik mereka mengerjakan pekerjaannya sehingga
kesenangan dan kepuasan kerja dapat tercipta.
2) Gaji
Aspek ini mengukur kepuasan karyawan sehubungan dnegan gaji
yang diterimanya dan adanya kenaikan gaji, yaitu besarnya gaji
yang diterima sesuai dengan tingkat yang dianggap sepadan. Upah
dan gaji memang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja
3) Promosi
Terbukanya kesempatan untuk memperoleh kenaikan jabatan
menyebabkan karyawan memiliki kesempatan untuk
mengembangkan diri dan memperluas pengalaman kerja. Mengacu
pada sejauh mana pergerakan atau kesempatan maju diantara
jenjang berbeda dalam organisasi. Promosi mampu memuaskan
karyawan dengan pendapatan yang lebih tinggi, status sosial,
pertumbuhan secara psikologis dan keinginan untuk rasa keadilan.
4) Supervisor
Dilihat dari kemampuan supervisor untuk menyediakan bantuan
teknis dan perilaku dukungan. Atasan yang memiliki hubungan
personal yang baik dengan bawahan serta mau memahami
kepentingan bawahan memberikan kontribusi positif bagi kepuasan
kerja, dan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan
memberikan dampak positif terhadap kepuasan kerja.
5) Rekan kerja
Rekan kerja yang mendukung karyawan akan memenuhi kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan melakukan hubungan sosial. Bagi
kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi
sosial, oleh karena itu apabila memiliki rekan keja yang ramah dan
mendukung akan mengarahkan kepada kepuasan kerja yang
meningkat. Jika terdapat konflik dengan rekan kerja, maka hal
tersebut akan berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja terhadap
pekerjaannya.
Rabu, 28 Juni 2023
Kepuasan Kerja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar