Selasa, 27 Juni 2023

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Work Engagement

 


1. Sumber Daya Kerja
Sumber daya kerja dan kinerja kerja memiliki umpan balik pada
keterikatan karyawan. Sumber daya kerja yang dapat mengurangi tuntutan
pekerjaan mengacu pada aspek fisik, sosial atau organisasi dari segi
fisiologis dan psikologis kemudian juga dapat menstimulasi pertumbuhan,
pembelajaran, dan pengembangan pribadi. Sumber daya kerja dapat
ditempatkan pada sistem organisasi seperti gaji/bonus, peluang karir,
keamanan kerja, kejelasan peran dan partisipasi dalam pengambilan
keputusan; hubungan interpersonal dan sosial seperti adanya dukungan dari
rekan kerja; Menurut (Bakker, Arnold B & Demerouti, 2012) dalam sumber
daya kerja juga terdapat motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal
memainkan peran dalam menumbuhkan pertumbuhan, pembelajaran dan
pengembangan karyawan sedangkan motivasi eksternal memainkan peran
mencapai tujuan kinerja.
2. Tuntutan Pekerjaan
Menurut (Bakker, Arnold B & Leiter, 2010) menyatakan tuntutan
pekerjaan adalah usaha yang dilakukan dalam bentuk fisik, kognitif maupun
emosional secara berkelanjutan dimana terdapat aspek-aspek yang
mendukung yakni fisik, psikologis, sosial dan organisasi. Tuntutan kerja
tidak selalu menimbulkan dampak negatif, tetapi dapat berubah menjadi
ketegangan dalam diri individu apabila tuntutan tugas terlalu tinggi
sehingga mengakibatkan dampak negatif seperti depresi, kecemasan, dan
burnout. Selain menimbulkan stress tuntutan tugas juga dapat menimbulkan
beban kerja bagi karyawan. Tuntutan kerja ada berbagai macam diantaranya
adalah waktu dan tekanan kerja, tuntutan emosional kerja karyawan,
lingkungan kerja yang buruk, peran ambiguitas, konflik peran, dan
kelebihan peran.
3. Sumber Daya Pribadi
Sumber daya pribadi juga menjadi aspek dari work engangement.
Sumber daya pribadi merupakan kepribadian serta emosional yang ada
dalam diri individu. Menurut (Bakker, Arnold B & Leiter, 2010)
menyatakan bahwa sumber daya pribadi sebagai evaluasi diri positif yang
berhubungan dengan pekerjaan. Karyawan akan memiliki hubungan yang
positif dengan pekerjaan. Contoh hubungan yang positif seperti optimis,
self-efficacy, dan harga diri. Sikap-sikap positif tersebut juga menjadi
mediasi antara sumber daya pekerjaan terhadap work engagement, selain itu
juga dapat mengantisipasi burnout yang dialami oleh karyawan.

Tidak ada komentar: