Robbins (2003), menyatakan bahwa pengukuran kepuasan kerja dapat
dilakukan menggunakan beberapa pendekatan, yaitu Single Global Rating Method(SGRM) yang mengukur sikap kerja karyawan terhadap pekerjaannya, danSummation Score Method (SCM) yang mengukur tentang pengenalan tugas kerjadanbeban kerja, lingkungan kerja, hubungan supervisi, kesempatan promosi karier, danhubungan dengan relasi kerja. Wood, Wallace and Zeffani (2001), menyatakan bahwa pengukuran kepuasankerja dapat menggunakan metode NSQ (Poter Need Satisfaction Questonaire) dankesuksesan kerja terhadap upah atau PSQ (Pay Satisfaction Questonaire). Dalampenelitian ini pengukuran kepuasan kerja mengacu pada model SummationScoreMethod (SCM) yang mengambil indikator dari Ronnins (2003) yang telah disesuaikandengan subyek dan area penelitian, yang meliputi indikator sebagai berikut :
a.Hubungan baik di lingkungan kerja yaitu adanya hubungan supervisi, hubungansosial diantara karyawan, dan kemampuan beradaptasi dengan sarana pekerjaan. Hal
ini di tunjukkan melalui sikap atau perilaku karyawan yang menunjukkankesanggupan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan meskipun tanpa pengawasan, kemauan membina komunikasi dengan relasi kerja, dapat bekerja sama untukmenyelesaikan tugas tertentu dalam suatu tim kerja atau individual, serta kemauanuntuk merawat sarana atau peralatan kerja dengan baik. b. Kemampuan utilitas, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan sikap karyawanterhadap kebijakan kepemimpinan, kebijakan peraturan jamkerja, kesempatanuntuk berkreasi, dan peluang promosi karier. Sikap karyawan ini akan ditunjukkanmelalui penerimaan kebijakan pimpinan, sikap mematuhi peraturan jamkerja yang
sudah di tetapkan, kesempatan mengembangkan kreativitas kerja, dan hasrat untukmemanfaatkan kesempatan meningkatkan jenjang karier. c.Kebijakan kesejahteraan, yaitu kebijakan yang menimbulkan efek kepuasankaryawan pada sistem pengupahan, pemberian tunjangan/kompensasi, dan insentif. Kebijakan tersebut kesejahteraan tersebut di ukur dari persepsi karyawan tentangterhadap sistem pengupahan, besarnya upah (take home pay) yang diterimadibandingkan dengan beban kerja, sistem pemberian tunjangan, serta sisteminsentif
dan gaji lembur. d.Perhatian perusahaan pada masalah keamanan kerja berkaitan dengan tingkat resikopekerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan sarana yang menunjang K3, hal ini
dapat diukur dari kemampuan atau kemauan karyawan untuk mengatasi segalaresiko yang di timbulkan dari pekerjaan, seperti sistem kerja shift, karyawanmemperoleh jaminan atas kesehatan dan keselamtan kerja, serta dalamproses kerjakaryawan memperoleh hak keamanan berupa kelengkapan sarana alat perlindungandiri yang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar