Menurut Brigham dan Houston (2001:35) dalam Ariefandi (2007:39)Asimetri Informasi atau ketidaksamaan informasi adalahsuatu keadaandimanamanajer memilikiakses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimilikioleh pihak luarperusahaan.Asimetri informasi muncul ketika manajermengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek perusahaan dimasa depandibanding dengan pemegang saham danstakeholderlainnya. Asimetri informasimerupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas prospekperusahaan.
Teori keagenan ini muncul karena ada hubungan keagenaan yang terjadiketika suatu (principal) membayar pihak lain(agent) untuk melakukan beberapajasa dan mendelegasikan otoritas atau wewenang pengambilan keputusan agen.Dalam konteks perusahaan, pemegang saham adalahprincipaldanchief executiveofficer(CEO) adalah agen. Pemegang saham membayar CEO dan mengharapkanCEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka. Pada tingkat yang lebihrendah, CEO adalahprincipaldan manajer unit bisnis adalahagent. Suatutantangan yang dihadapi adalah bagaimana memotivasi agen sehingga merekabisa seproduktif mungkin sebagai mana jika menjadi pemilik (principal). Suatuelemen kunci dan teori keagenan adalah adanya perbedaan preferensi atau tujuanantaraprincipaldanagent.Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak sesuaidengan kepentingan masing-masing.Agen mengasumsikan menerima kepuasantidak hanya dari kompensasifinancialtetapi juga dari keuntungan-keuntunganlain yang diperoleh dari hubungan keagenan. Keuntungan tersebut dapat berupawaktu luang, kondisi atraktif, fleksibelitasjam kerja dan lain-lain. Dalam kondisiini agen dikatakan mempunyai sikapopportunistic(mementingkan diri sendiri).Jensen dan Meckling (1976)dalam Muliati (2011:27)menambahkanbahwa jika keduakelompok (agen dan prinsipal) tersebut adalah orang-orangyang berupayamemaksimalkan utilitasnya, maka terdapat alasan yang kuat untukmeyakinibahwa agen tidak akan selalu bertindak yang terbaik untuk kepentinganprinsipal.Prinsipal dapat membatasinya dengan menetapkan insentif yang tepatbagi agendan melakukan monitor yang didesain untuk membatasi aktivitas agenyangmenyimpang.Beberapa kondisi perusahaan yang memungkinkan timbulnyaasimetri informasi yaitu: perusahaan sangat besar, mempunyai penyebaran secara
geografis, memiliki produk yang beragam, dan membutuhkan teknologi(Fitri,2004:275). Menurut Scoot (2003) dalam Lestari (2010:69), terdapatdua tipeasimetri informasi, yaitu:a)Adverse selectionAdverse selection,adalah jenis asimetri dalam mana suatu pihakatau lebih yang akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atautransaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihaklain.Adverse selectionterjadi karena beberapa orang seperti manajerperusahaan dan pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahuikondisi kini dan prospek kedepan suatu perusahaan daripada parainvestor luar.b)Moral HazardMoral hazard,adalah jenis informasi asimetri dalam mana suatupihak atau lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkansuatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamatitindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksimereka sedangkan pihak-pihaklainnya tidak.Moral hazarddapatterjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalianyang merupakan karakterisktik kebanyakan perusahaan besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar