Rabu, 12 April 2023

Teori Stakeholder

Teori lain yang mendukung penelitin ini adalah teori stakeholder. Widianto(2011) berpendapatTeori Stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah suatu entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebutharus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi(Widianto, 2011)Perusahaan dapat berkembang salah satunya membutuhkan dukungan dari para stakeholder-nya. Para stakeholder membutuhkan berbagai informasi terkait dengan aktivitas perusahaan yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perusahaan akan berusaha untuk memberikan berbagai informasi yang dimiliki untuk menarik dan mencari dukungan dari para stakeholder-nya. Masing-masing perusahaan akan menarik atau mencari dukungan stakeholder-nya salah satunya dengan melakukan pengungkapan. Pengungkapan informasi dapat dibagi menjadi dua yakni yang sifatnya wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Melalui pengungkapan tersebut perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan (Ghozali dan Chariridalam Widiantoro, 2011).
 Dalam pengambilan keputusan perusahaan, teori stakeholdermempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan dari seluruh pihak yang terkait dengan aktivitasperusahaan. Menurut Fitriana (2012) adadua perspektif dalam teoristakeholder. Perspektif pertama adalah perspektif yang berpusat pada perusahaan (organizationcentered). Pengelolaan hubungan yang baik dengan stakeholder salah satunya dapat dilakukandengan pengungkapan sukarela. Perspektif kedua adalah perspektif yang didasarkan pada prinsip-prinsipakuntabilitas. Dalam hal ini, pengungkapanpada laporan keuangan dijadikan media pertanggungjawabanmanajemen perusahaan terhadap seluruh stakeholder (Hendersonet al, dalam Ginting, 2012).

Tidak ada komentar: