Selasa, 11 April 2023

Pengertian Manajemen Laba


Menurut Nuryaman (2008), manajemen laba adalah suatu kondisi
di mana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan
laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan,
menaikan, dan menurunkan pelaporan laba. Para manajer memiliki
fleksibilitas untuk memilih beberapa alternatif dalam mencatat transaksi
sekaligus memilih opsi-opsi yang ada dalam perlakuan akuntansi.
Fleksibilitas ini digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola
laba. Para manajer memiliki fleksibilitas untuk memilih beberapa alternatif
dalam mencatat transaksi sekaligus memilih opsi-opsi yang ada dalam
perlakuan akuntansi. Fleksibilitas ini digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk mengelola laba.
Menurut Isnanta (2008) mengartikan manajemen laba sebagai
suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General
Accepted Accounting Principles (GAAP) untuk mengarah pada tingkatan
laba yang dilaporkan. Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses
pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri 
sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat
mengurangi kredibilitas laporan keuangan, dan menambah bias dalam
laporan keuangan serta mengganggu pemakai laporan keuangan yang
mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa
rekayasa.
Earnings management merupakan tindakan manajemen yang berupa
campur tangan dalam proses penyusunan laporan keuangan dengan
maksud untuk meningkatkan kesejahteraannya secara personel maupun
untuk meningkatkan nilai perusahaan (Widyaningdyah, 2001).
Manajemen laba (earning management) adalah suatu tindakan
yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laba
(income) yang dilaporkan yang dapat memberikan informasi mengenai
keuntungan ekonomis (economic advantage) yang sesungguhnya tidak
dialami perusahaan dalam jangka panjang bahkan merugikan perusahaan.
Manajemen laba biasanya terjadi ketika manajer menggunakan kebijakan
dalam pelaporan keuangan dan juga ketika menstruktur transaksi dalam
pelaporan keuangan untuk mengaburkan sebagian stakeholder tentang
kinerja ekonomis perusahaan atau untuk mempengaruhi kontrak yang
bergantung atas angka atau aktivitas perusahaan yang tidak normal
(Primanita dan Setiono, 2006).

Tidak ada komentar: