Jumat, 17 Februari 2023

Teori Motivasi Kerja

 

  • Teori Abraham H. Maslow

Hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan digambarkan oleh teori yang dikemukakan oleh Maslow. Menurut Hasibuan (dalam Gunawan 2010:23), gambaran teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow, atas dasar sebagai berikut.

  1. Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba.
  2. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivator.
  3. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang/hierarkhi, yakni dimulai dari tingkat kebutuhan yang terendah physiological, safety and security, affiliation or acceptance, esteem or status dan terakhir self actualization
  • Teori “ERG” Clayton Alderfer

Menurut Gauzaly (dalam Gunawan 2010:24), teori motivasi ERG dari Clayton Alderfer juga merupakan kelanjutan dari teori Maslow yang dimaksud untuk memperbaiki beberapa kelemahannya. Teori ini membagi tingkat kebutuhan manusia ke dalam tiga tingkatan yaitu :

  1. Keberadaan (Existence), yang tergolong dalam kebutuhan ini adalah sama dengan tingkatan pertama dan kedua dari teori Maslow. Dalam perspektif organisasi, kebutuhan-kebutuhan yang dikategorikan kedalam kelompok ini adalah gaji, insentif, kondisi kerja, keselamatan kerja, keamanan, jabatan.
  2. Tidak ada hubungan (Relatedness), adalah meliputi kebutuhan-kebutuhan pada tingkatan kedua, ketiga dan keempat dari teori Maslow, hubungan dengan atasan, hubungan dengan kolega, hubungan dengan bawahan, hubungan dengan teman, hubungan dengan orang luar organisasi.
  3. Pertumbuhan (Growth), adalah meliputi kebutuhan-kebutuhan pada tingkat keempat dan kelima dari teori Maslow, bekerja kreatif, inovatif, bekerja keras, kompeten, pengembangan pribadi.
  • Teori Model Dua Faktor Frederich Herzberg

Selain teori kebutuhan Maslow, teori ini kemudian dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang terkenal dengan “Teori Motivasi Kerja Dua Faktor” yang membicarakan dua golongan utama kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan pengembangan (Prabu dalam Gunawan 2010:24-25). Menurut teori ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu:

  1. Faktor-faktor yang akan mencegah ketidakpuasan (faktor higine), yang terdiri dari gaji, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, penyeliaan kelompok kerja.
  2. Faktor-faktor yang memberikan kepuasan (motivator factor) yang terdiri dari kemajuan, perkembangan, tanggung jawab, penghargaan, prestasi, pekerjaan itu sendiri.

Menurut Herzberg (dalam Gunawan 2010:25), mencegah atau mengurangi ketidakpuasan dalam keadaan pekerjaan tidak sama dengan memberikan kepuasan positif. Keduanya itu segi-segi motivasi kerja yang berbeda secara kualitatif. Motivasi bisa diberikan jika digunakan motivator yang berfungsi.

  • Teori Douglas Mc Gregor

Menurut Prabu (dalam Gunawan 2010:25-26), Mc. Gregor dalam teori X dan Y yang mengemukakan bahwa teori berdasarkan pada asumsi-asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X dan mana yang menganut teori Y.

Pada asumsi teori X menandai kondisi dengan hal-hal seperti karyawan rata-rata malas bekerja, karyawan tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindar dari tanggung jawab, karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi, dan  karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan pada asumsi teori Y, digmbarkan suatu kondisi seperti karyawan rata-rata rajin bekerja. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan. Bahkan, banyak karyawan tidak betah karena tidak ada yang dikerjakan. Karyawan dapat memikul tanggung jawab, berambisi untuk maju dalam mencapai prestasi. Karyawan juga berusaha untuk mencapai sasaran organisasi. Dalam hal ini, motivasi dan kemampuan karyawan merupakan salah satu aspek atau faktor yang dapat meningkatkan sinergik (synergetic effect). Maka pembinaan terhadap sumber daya manusia tidak pada penyelenggaraan latihan (training) saja, tetapi juga didukung dengan pengembangan atau pembinaan selanjutnya (development).

 

Tidak ada komentar: